RADARSEMARANG.COM, Semarang – Sentralisasi latihan tim atlet Dayung Jateng telat. Mereka pun hanya bisa melakukan persiapan sentralisasi satu bulan. Kendati demikian, kontingen Dayung Jateng tetap optimistis dapat menggondol satu emas di ajang PON XX Papua.
Pelatih Kepala Dayung Jateng Kuat mengatakan, sentralisasi latihan untuk tim dayung memang telat. Namun itu bukan alasan atlet untuk menyerah. Atlet tetap berinisiatif melakukan latihan secara mandiri. Hal itu membuat KONI Jateng hanya menargetkan satu perunggu.
Namun Kuat dan tim akan tetap berusaha semaksimal mungkin agar bisa meraih minimal satu medali emas. “Kami punya keyakinan. Walaupun tidak diunggulkan, tetap bisa menyumbang satu emas,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM Selasa (21/9/2021).
Target medali emas tersebut dibebankan pada Tri Wahyu Buwono. Pada nomor kayak 200 meter. Ia merupakan atlet andalan Jateng penghuni pelatnas. Buwono bersama tim pelatih berlatih di Waduk Jatiluhur.
Sedangkan enam atlet lainnya berlatih secara mandiri. Walau begitu, tiga atlet di antaranya adalah atlet berpengalaman. Mereka adalah Anita Riski Hariati, Evi Nurmala Sari, dan Tri Wahyu Buwono. Sisanya atlet junior.
Kuat membeberkan sebelumnya banyak atlet yang mengundurkan diri karena alasan internal. Ia berusaha memberikan masukan kepada atlet untuk tetap ikut dalam gelaran PON ini. Akhirnya beberapa atlet mengurungkan niatnya untuk mengundurkan diri. Mereka bergabung bersama tim Dayung Jateng.
Nantinya atlet akan turun dalam tujuh nomor perlombaan. Yakni lima di nomor canoing dan dua di nomor rowing. Tim dayung akan terbang ke Papua Senin nanti. Pertandingan cabor ini mendahului pembukaan PON. Karena ada babak penyisihan terlebih dahulu. (cr7/ida)
![[ap]](https://secure.gravatar.com/avatar/0cb8dff91c4378245a7382a6850dfd00a8fdbb69b592b36b65afa720f8ba70c9?s=30&d=mm&r=g){kind=avatar}