RADARSEMARANG.COM, Semarang – Menyikapi belum redanya krisis kesehatan global Covid-19, panitia menyiapkan dua rencana Plan A dan Plan B. Yakni, terkait rute yang akan digunakan elite runner (pelari elit) dalam penyelenggaraan lomba lari Borobudur Marathon 2020 di kawasan Candi Borobudur, Magelang, 15 November 2020 mendatang.
Panitia Penyelenggara Lukminto Wibowo mengungkapkan, rute awal atau Plan A bagi pelari marathon (42,195 km) di BorMar tahun ini adalah rute half marathon (21 km). Dimana pelari berlari dua kali putaran di lintasan half marathon. Rute ini masih menyusuri area perbukitan, sawah dan kampung sehingga bisa disaksikan langsung oleh masyarakat dari jarak dekat. Namun dalam perkembangannya, kata dia, pihaknya menyiapkan Plan B yaitu 30 pelari elit yang bersaing berlari di sekitar lokasi taman candi dengan protokol kesehatan dan tanpa penonton.
”Menurut hitungan kami, di sekitar taman candi jaraknya 2,4 km. Jadi peserta bisa berlari sebanyak 17 kali putaran. Terus terang, kami khawatir, BorMar menciptakan klaster baru pandemi Covid-19, karena di sana ada celah kerumunan penonton. Ini yang sekuat tenaga kami hindari,” ujarnya, saat dihubungi, kemarin.
Ditambahkan Luki–begitu sapaan akrabnya–terkait model rute di sekitar candi, terinspirasi pelaksanaan London Marathon yang baru saja digelar 4 Oktober lalu. Rute yang dilalui, bukan di jalanan namun di St James Park secara tertutup dengan protokol kesehatan dan keamanan yang super ketat.
Sementara itu, Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An menilai jika Plan B sebagai jalan tengah mencegah penularan Covid-19. Pihaknya memprioristkan unsur safety atau keselamatan, baik itu pelari maupun masyarakat.
”Kami memang menyosialisasikan jaga jarak dan kenakan masker bagi penonton Di BorMar akan ada siaran langsung televisi, jadi penonton bisa mengikuti perhelatan ini,” kata pengusaha ayam dan perhotelan ini.
Bagi Chie An, yang penting saat ini adalah bagaimana aura dan eksistensi Borobudur Marathon tetap menggema, menciptakan spirit berlari dengan tidak mengesampingkan kesehatan masyarakat.
Hingga kini sudah tercatat 6.350 pelari virtual siap berpartisipasi. Angka tersebut di luar ekspektasi panitia yang menargetkan 5.000 runners.
”Peserta virtual melonjak. Masih ada waktu. Diprediksi bisa mencapai 10.000 pelari. Ini realitas yang membuat kami semangat untuk tetap menggelar BorMar,” tandasnya. (bis/ida/bas)