RADARSEMARANG.COM, Semarang – KONI Jawa Tengah mulai melakukan klasterisasi cabang olahraga (cabor) yang lolos PON Papua. Hal tersebut untuk mendukung adanya target peningkatan prestasi Jateng dalam ajang empat tahunan tersebut.
Wakil Ketua Umum II KONI Jateng, Sudarsono menuturkan sementara terdapat 570 atlet yang lolos dari 47 cabor yang yang mengadakan Pra PON. Namun dengan adanya eliminasi 10 cabor, praktis 59 atlet tidak dapat mengikuti PON Papua. Sehingga tersisa 511 atlet dari 37 cabor yang akan membela Jateng nanti. Dengan hasil tersebut pihaknya mengaku telah melakukan klusterisasi. Guna lebih mengintensifkan program latihan dan target bagi para atlet di masing-masing cabor.”Dari yang lolos itu, tidak semua berpotensi mendapat medali. Maka dari kami kelompokkan mana yang mungkin dan bisa didorong untuk mendapat medali,” ujarnya.
Pihaknya menjelaskan terdapat tiga klasterisasi yang dilakukan berdasarkan cabor. Yang pertama yakni unggulan ketiga. Cabor ini memang dapat meloloskan atlet ke Papua. Namun prestasi yang dihasilkan tidak meyakinkan. Baik segi peringkat maupun jumlah atlet. Sehingga sulit untuk diharapkan meraih medali.
“Yang masuk kategori ini ya seperti kempo, layar, loncat indah, renang indah, baseball dan lainnya yang lolosnya hanya satu dua atlet. Atau prestasinya hanya sebagai pelengkap,” lanjutnya.
Selanjutnya kategori unggulan kedua. Dimana terdapat 16 cabor yang terpilih. Pihaknya menargetkan atlet yang ada di kelompok ini dapat meraih minimal medali. “Syukur bisa meraih satu dua emas dari sini,” katanya.
Dan terakhir unggulan pertama. Pihaknya menargetkan cabor yang masuk dalam kelompok ini mampu meraih minimal tiga medali emas. Sehingga target Jateng meningkatkan prestasi dari PON Jabar dapat tercapai.
“Dari semua itu dengan terpaksa yang ada di unggulan ketiga tidak kita berangkatkan. Daripada berangkat semua namun tidak fokus, lebih baik memprioritaskan yang bisa meraih medali,” pungkasnya.
Sementara itu, terkait persiapan, beberapa cabor memutuskan untuk memberhentikan sementara program Pelatda. Hal tersebut sesuai dengan anjuran pemerintah terkait social distancing untuk mencegah korona.
Ketua Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Indonesia Jawa Tengah Edi Sayudi mengaku meliburkan sementara tim pelatda PON Sepakbola Jateng. Mereka yang semula berlatih di lapangan Mranggen, Demak terpaksa kembali ke runah masing-masing. Dan menjalani latihan mandiri. Pihaknya berpesan, anak asuhnya dapat tetap menjaga kebugaran. Dan tidak lupa menjalankan latihan rutin yang diberikan pelatih.
“Dari PSSI pusat menginstruksikan untuk diberhentikan sementara segala kegiatan organisasi. Jadi ya kita patuhi sebagai antisipasi korona pada para atlet,” pungkasnya. (akm/bas)