RADARSEMARANG.COM, Semarang – KONI Jawa Tengah mulai melakukan Training Center (TC) bagi atletnya yang lolos Pekan Olahraga Nasional (PON) Pupua. Selain sebagai langkah memantapkan, hal tersebut sekaligus menjawab keluhan kapan dimulainya TC dari para atlet.
Wakil Ketua Umum II KONI Jateng Sudarsono menuturkan, banyak faktor yang membuat pelaksanaan TC baru dimulai Maret. Salah satunya soal anggaran. Pihaknya mengaku baru dapat menyediakan insentif bagi atlet selama tujuh bulan. Sehingga jika dihitung dari pelaksanaan PON Papua November mendatang, Pelatda baru bisa diselenggarakan pada bulan tersebut. “Mudah-mudahan ini bisa memperjuangkan pasca PON, sehingga atlet masih tetap ada insentif,” ujarnya.
Rencananya Pelatda akan dilakukan serentak pada seluruh cabor yang masuk kualifikasi PON. Hanya saja, ada perbedaan waktu sentralisasi bagi tiap cabor. Bagi cabor yang diharapkan mendapat medali, pihaknya hanya akan melakukan sentralisasi selama empat bulan. Sedangkan bagi cabor yang menjadi langganan dan tumpuan emas Jateng, akan dilakukan sentralisasi selama tujuh bulan. Semua disesuaikan dengan kluster yang ditetapkan oleh KONI Jateng.
“Meskipun begitu, kami tetap mengapresiasi cabor yang sudah melakukan TC sejak awal tahun lalu. Semoga bisa mendorong atlet berprestasi secara maksimal,” lanjutnya.
Sementara itu Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Jateng mengaku telah mulai melakukan pemusatan latihan jauh sebelum KONI memberikan keputusan. Berbagai latihan sudah diberikan bagi para atlet.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengprov TI Jateng Singgih Hendarto menuturkan, Jateng sendiri berhasil meloloskan 22 atlet dari 20 nomor yang dipertandingkan. Para atletnya pun telah mengikuti program latihan rutin setiap pagi dan sore. Yakni pagi untuk memperkuat fisik dan sore untuk mengasah teknik.
“Kalau pagi, biasanya latihan di Tri Lomba Juang Mugas. Sorenya latihan di dojang taekwondo Jatidiri,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga memberikan porsi latihan lainnya. Salah satunya latih tanding bersama tim asing. Pihaknya telah melakukan latih tanding dengan Tim Pra Olimpiade Mongolia sejak 14 Februari 2020 lalu. Dirinya berharap anak asuhnya dapat menimba banyak pengalaman berbeda. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengasah dan mengembangkan teknik dan skill mereka. “Kami juga akan uji tanding di luar negeri. Rencananya ke Korea. Cuma belum tahu waktunya kapan,” pungkasnya. (akm/ida/bas)