RADARSEMARANG.COM, Semarang – PSIS belum bisa lepas dari hasil minor. Septian David Maulana dkk tumbang 0-2 atas Madura United di Stadion Jatidiri Semarang, Selasa (7/3). Ini merupakan kekalahan ketiga tim berjuluk Mahesa Jenar tersebut di Stadion Jatidiri, setelah sebelumnya kalah 0-1 atas Bhayangkara FC dan menyerah 1-3 dari Persib Bandung.
Dua gol Madura United dicetak oleh Beto Goncalves di menit ke-13 dan Ricki Ariansyah pada masa injury time babak kedua. Kekalahan tersebut tak lepas dari badai cedera yang menghantam Mahesa Jenar. Empat pemain pilar PSIS, yaitu Carlos Fortes, Vitinho, Hari Nur Yulianto dan Wahyu Prasetyo absen.
Hal itu, kata manajer tim M Ridwan, diperparah dengan absennya dua pemain inti jelang laga, yakni Adi Satryo dan Taufik Hidayat karena mengalami demam.
“Kemarin saat official Training, Adi menjalani latihan seperti biasa. Namun setelah itu, Adi mengalami demam pada malam harinya. Sedangkan Taufik sebelum official training sudah demam. Setelah itu, kami menunggu dan dokter tim terus memantau hingga pukul 11.00 jelang pertandingan untuk menentukan line up. Namun kondisi keduanya tetap tidak memungkinkan untuk dimainkan karena demam yang cukup yang tinggi,” lanjut Ridwan.
Kondisi tersebut membuat Mahesa Jenar kemarin tampil kurang greget. Beberpa pemain tidak tampil di pos asli mereka. Bahril Fahreza terpaksa turun di bek kiri. Kemudian Bayu Fiqri yang merupakan full back terpaksa tampil di pos center bek.
Pun begitu di babak kedua. PSIS menurunkan pemain yang jarang tampil, seperti Damas Damar Jati dan Farrel Arya.”Mudah-mudahan di pertandingan selanjutnya kondisi bisa lebih baik,” harapnya.
Sementara kemenangan Madura United kemarin harus dibayar mahal dengan cederanya Ricki Ariansah. Pemain 25 tahun itu mengalami pingsan di lapangan setelah berbenturan keras dengan pemain PSIS Farrel Arya. Bahkan Ricki Ariansyah harus dilarikan ke Rumah Sakit St Elisabeth Semarang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Kami mewakili tim memberikan apresiasi ke pemain PSIS karena setelah kejadian langsung bereaksi memberikan pertolongan pertama. Namun kami mengkritisi tim medis yang sedikit lambat dan alat kurang lengkap. Untung bisa segera dibantu tim medis kami dan tim medis PSIS, sehingga tidak sampai fatal. Kondisi Ricki Ariansyah saat ini sudah sadar, namun masih harus observasi lebih lanjut,” kata asisten pelatih Madura United Rachmad Basuki.
Nasib tragis Ricki Ariansyah bermula saat di menit ke 90+1, Madura United mendapat tendangan penjuru yang diambil Luiz Marcelo Morais. Pemain yang akrab disapa Lulinha itu memberi umpan pendek ke Salim Akbar Tuharea. Bola kemudian dikembalikan ke Lulinha yang kemudian mengirim umpan lambung ke mulut gawang PSIS. Ricki yang datang dari second line tak terkawal dari belakang langsung menyambar dengan tandukan.
Pemain belakang PSIS Farrel Arya coba menghalau melakukan tendangan sapuan tinggi dan mengenai leher Ricki dan terjatuh dengan posisi kepala dahulu. Sedangkan bola tandukan Ricki masuk di sisi gawang Aldhila Ray Redondo.
Namun, gol Madura United itu rupanya tak disambut selebrasi. Ini karena Ricki masih tengkurap tak bangun. Menyadari hal ini, Esteban Vizcarra langsung berteriak meminta bantuan medis.
Reva Adi Utama, rekan setim Ricki lalu mencoba membuka mulutnya. Ricki pun lantas dikerubungi pemain baik dari PSIS maupun Madura United. Tak terkecuali Farrel Arya yang sempat menendang Ricki.
Mereka mencoba memberi pertolongan kepada Ricki. Sedangkan tim medis langsung berlarian ke lapangan. Satu unit ambulans kemudian datang dan mengevakuasi Ricki ke rumah sakit.
Usai Ricki dievakuasi, wasit Aprisman Aranda kemudian melanjutkan pertandingan hingga menit ke-90+5, Madura United berakhir dengan skor 0-2. (bas/aro)