30.4 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Main Monoton, PSIS Perpanjang Rekor Imbang

Artikel Lain

Usai laga Gilbert Agius mengaku timnya tidak dalam performa terbaik melawan Persita. Ini membuat Hari Nur Yulianto dkk kedodoran meladeni permainan taktis Persita terutama di babak pertama.

“Kami melalui tiga pertandingan dengan jadwal yang cukup padat sehingga harus bisa me-maintenance fisik dengan baik. Di babak kedua, kami mencoba melakukan perubahan. Brandon kami masukkan untuk menambah kekuatan pertahanan. Sedangkan Dewangga yang berkarakter cepat kami dorong ke depan,” beber pelatih 49 tahun itu.

Laga kemarin juga menjadi laga debut bagi Gilbert Agius berada di bench pemain. Neski datang sejak 15 Februari lalu, mantan pelatih Timnas Malta Junior itu belum disahkan sehingga belum bisa mendampingi tim ketika berlaga.

“Sebelumnya saya sudah melihat kekuatan PSIS. Saya melihat PSIS memiliki materi pemain bagus dan berpengalaman. Saya coba memaksimalkan yang ada dengan berimprovisasi. Mudah-mudahan ke depan bisa lebih baik,” bebernya.

Di kubu Persita, karteker pelatih Ilham Jaya Kesuma mengakui, timnya kecolongan dengan gol Fredyan Wahyu di menit akhir pertandingan. Hal itu diperparah dengan gelandang Fahreza Sudin yang harus menerima hukuman kartu kuning kedua di menit ke-83.

“Kami kehilangan fokus di akhir pertandingan. Padahal di babak pertama, kami mampu tampil disiplin. Ya mungkin karena faktor persiapan sebelum pertandingan kami sempat menunggu kepastian apakah pertandingan ini jadi dimainkan atau tidak. Sehingga persiapan cukup mepet,” kata legenda Persita itu. (bas/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya