Menanggapi tembakan gas air mata, Kapolrestabes menjelaskan ada tahapan yang dilaksanakan dalam mengambil tindakan tersebut. Pihak kepolisian sebelumnya juga sudah memberikan peringatan, termasuk melalui pengeras suara dan mobil pengurai massa.
“Diingatkan berkali kali bahkan. Ada lemparan lemparan ke arah petugas itu juga sudah diingatkan. Ketika semakin brutal serangan terhadap petugas, barulah diingatkan tahapan tembakan gas itu diluncurkan. Tapi itu diluar pagar stadion. Estimasi massa tadi perkirakan 1.500 bahkan lebih,” bebernya.
Pihaknya juga mengakui, pertimbangan lain adanya ajakan pengerahan massa suporter untuk datang ke stadion melalui media sosial sebelum pertandingan. Hal ini pun ditemukan oleh cyber patroli baik Polda Jateng maupun Polrestabes Semarang.
“Ada provokasi provokasi dari pihak-pihak oknum tertentu untuk melakukan penyerangan, kepada suporter Solo ketika akan menyaksikan bertanding kesini,” katanya. (mha/bas)