RADARSEMARANG.COM, Semarang – Jantung ribuan pecinta PSIS dibuat dag-dig-dug kala menyaksikan tim kesayangan mereka harus melewati drama adu penalti sebelum akhirnya lolos ke babak semifinal Piala Presiden 2022. Tim berjuluk Mahesa Jenar menyingkirkan Bhayangkara FC dengan skor 1-1 (9-8) di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (3/7/2022) sore. Kiper muda PSIS, Aldhila Ray Redondo menjadi penyelamat setelah menggagalkan dua tembakan Bhayangkara, yaitu Anderson Salles dan Putu Gede.
Sedangkan penembak Bhayangkara lainnya, yaitu Ruben Sanadi, Finky Pasamba, M Hargiato, Youssef Ezzejjari, Asyraq Gufran, Dendy Sulistyawan, Kasim Botan, dan Sani Rizki berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Di kubu Mahesa Jenar, sembilan penendang, yaitu Alfeandra Dewangga, Alie Sesay, Frendi Saputra, Wahyu Prasetyo, Fredyan Wahyu, Carlos Fortes, Taisei Marukawa, Hari Nur Yulianto, dan Oktafianus Fernando juga sukses mengecoh Awan Seto. Tercatat, hanya Jonathan Cantillana yang gagal menaklukkan kiper asal Semarang itu.
Atas hasil tersebut, Hari Nur Yulianto dkk akan bertarung di dua leg versus Arema FC di semifinal Piala Presiden 2022. Leg pertama akan digelar di Stadion Jatidiri Semarang, Kamis (7/7/2022) mendatang. Sedangkan leg kedua akan digelar di Malang, Senin (11/7/2022) mendatang.

Tampil di bawah dukungan puluhan ribu suporter, membuat darah anak-anak PSIS langsung panas sejak menit awal. The winning team yang diturunkan coach Sergio Alexandre mampu membuat Bhayangkara FC kocar-kacir.
Namun lini belakang tim berjuluk The Guardian yang dikomandoi Anderson Salles itu masih mampu membendung gempuran-gempuran kwartet PSIS, yaitu Carlos Fortes, Taisei Marukawa, Wawan Febrianto, dan Jonathan Cantillana.
Kubu tuan rumah baru bersorak di masa injury time babak pertama setelah gelandang elegan Wawan Febrianto mampu mengoyak gawang Awan Setho Raharjo melalui tembakan kaki kanannya. Skor 1-0 untuk tuan rumah bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Bhayangkara FC mulai bisa membaca permainan PSIS. Kiper muda Mahesa Jenar Yofandani Damai Pranata yang tampil demam panggung beberapa kali dibuat sibuk dengan strategi tembakan-tembakan spekulasi lini depan The Guardian.
Strategi coach Widodo Cahyono Putro terbukti berhasil. Berawal dari tendangan keras Dendy Sulistiyawan yang gagal dibendung kiper Yofandani. Muntahan bola itu langsung disambar oleh Youssef Ezzejjarin hingga mengubah skor menjadi imbang 1-1 di menit ke-57.
Sadar memiliki kelemahan di pos penjaga gawang, PSIS gerak cepat dengan memasukkan Aldhila Ray Redondo menggantikan Yofandani Damai Pranata. Pergantian tersebut membuahkan hasil, Redondo menyelamatkan gawang Mahesa Jenar hingga babak kedua usai, dan menjadi pahlawan kemenangan karena menggagalkan dua tembakan penalti Bhayangkara FC.
“Ini salah satu pertandingan yang sangat sulit. Namun kami punya mentalitas yang bagus dan berhasil lolos ke semifinal. Ini kerja keras semua elemen tim,” terang coach Sergio Alexandre usai laga kemarin.
Pelatih asal Brasil tersebut tetap memberikan apresiasi kepada kiper muda Yofandani Damai Pranata.”Yofandani tampil bagus di pertandingan sebelumnya. Namun akhirnya karena pertimbangan strategi, kami menggantikannya dengan Redondo karena dia bagus di penalti. Dan terbukti,” bebernya.
Di kubu Bhaayangkara FC, coach Widodo C Putro juga mengakui laga kemarin berlangsung ketat. Hanya saja, memang PSIS lebih beruntung dengan menang melalui drama adu penalti dan melaju ke semifinal.
“Tapi saya tegaskan Piala Presiden ini tidak lantas menjadikan suatu klub akan berjaya di kompetisi. Jadi, ini masih laga pramusim,” terang mantan pemain nasional itu. (bas/aro)