27.4 C
Semarang
Friday, 20 June 2025

Meski Menang Lawan Persikabo 1973, PSIS Masih Sulit Bikin Gol

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – PSIS akhirnya mengakhiri paceklik kemenangan di delapan laga terakhir setelah berhasil menang 1-0 atas Persikabo 1973 di Stadion I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Senin (28/2) sore kemarin. Gol semata wayang Mahesa Jenar lahir melalui sepakan penalti kapten Wallace Costa di menit ke-77.

PSIS tampil dengan skuad terbaik mereka sejak kickoff.  Kiper Joko Ribowo bersama kuartet Frendi Saputra, Wahyu Prasetyo, Wallace Costa dan Alfeandra Dewangga turun di barisan pertahanan Mahesa Jenar. Kemudian Resky Fandi dan Fandi Eko Utomo memainkan peran sebagai breaker menjaga keseimbangan lini tengah.

Di sektor penyerangan, dua winger Septian David Maulana dan Komarudin serta playmaker Jonathan Cantillana diturunkan untuk menopang striker tunggal Chevaughn Walsh.

Mahesa Jenar tampil kurang greget di babak pertama. Beban harus menang jadi penghambat kreativitas Wallace Costa dkk, sehingga permainan mereka monoton dan sering melakukan kesalahan sendiri.

Sebaliknya, Persikabo 1973 yang mampu tampil lepas terus-terusan mendobrak lini petahanan PSIS. Kombinasi Dimas Drajad, Hendra Adi Bayaw, dan Ciro Alves mampu membuat dag-dig-dug dengan sejumlah peluang yang mereka ciptakan. Beruntung, gawang Joko Ribowo masih aman hingga turun minum.

Sadar kurang berkembang, Mahesa Jenar langsung melakukan perubahan di babak kedua. Pemain muda Damas Damar Jati dan Eka Febri diturunkan meski hingga menit ke-70 kehadiran mereka belum mampu memberi perubahan di skema serangan PSIS.

Beruntung di menit ke-77, wasit Abdullah memberikan hadiah penalti untuk Mahesa Jenar setelah full beck Lucky Ocktavianto dianggap melakukan pelanggaran kepada Komarudin yang melakukan solo run. Kapten Wallace Costa yang ditunjuk sebagai algojo sukses melaksanakan tugasnya dan mengubah skor menjadi 1-0.

Pascagol Wallace, asisten pelatih Achmad Resal kembali mencoba memasukkan tenaga segar seperti Flavio Beck, Rachmad Hidayat dan juga Andreas Ado. Mahesa Jenar sempat dibuat ketar-ketir setelah Rahmad Hidayat diganjar kartu kuning kedua di masa injury time. Beruntung, PSIS berhasil mempertahankan keunggulan mereka hingga laga usai.

Hasil tersebut sekaligus menjaga asa PSIS untuk bertahan di papan tengah klasemen sementara kompetisi kasta tertinggi. Wallace Costa dkk masih bertengger di peringkat kedelapan dengan raihan 38 poin hasil dari 9 kali menang, 11 seri, dan 8 kalah.

Ahmad Resal Oktafian menuturkan, semua pemainnya telah bekerja keras di laga kemarin. Menurutnya, pertandingan kali ini cukup sulit. Dia harus membangkitkan mental pemain untuk mengejar target menang melawan Persikabo 1973 yang tampil bagus.“Kemenangan ini kerja keras pemain. Mereka bisa bangkit,” tuturnya.

Sementara itu, kapten Wallace Costa mengaku kemarin adalah game yang ketat. Kedua tim bekerja keras. Pertandingan berlangsung panas. Apalagi PSIS sudah lama tidak menang. “Kami lama tidak menang. Kepercayaan diri sempat turun. Coach bisa menaikkan kepercayaan diri kami pelan-pelan,” jelasnya.

Menurutnya, ini merupakan hasil dari kerja keras semua tim. “Kita bekerja tim untuk menang. Tidak peduli siapa yang mencetak gol. Ini adalah kerja sama tim. Soal semua pemain. Menang bersama,” ujarnya

Juru taktik Persikabo 1973 Liestiadi mengatakan, pertandingan berlangsung sangat menarik. Kedua tim bekerja keras. “Saya sangat apresiasi. Pemain telah berjuang keras. Saya puas dengan perjuangan pemain. Meski kecewa dengan hasilnya,” bebernya.

Full back Persikabo 1973 Lucky Octavianto merasa kecewa dengan hasil pertandingan. Sebab, banyak peluang sia-sia. Dia juga menyoroti kinerja wasit, terutama hadiah penalti akibat pelanggarannya terhadap Komarudin. “Sebaliknya seharusnya ada pelanggaran di kotak penalti PSIS. Tapi tidak pelanggaran. Sedangkan saya, tidak pelanggaran malah dianggap pelanggaran,” ujarnya kecewa. (cr1/bas/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya