RADARSEMARANG.COM, Semarang – PSIS dalam laga melawan Persiraja Banda Aceh Rabu malam (13/1), terbilang cukup sulit. Persiraja bermain sangat defensif. Lini belakangnya cukup sulit dibongkar oleh pemain PSIS. Meski akhirnya berhasil menang 1-0.
Meski begitu, Pelatih PSIS Coach Dragan Djukanovic merasa sangat puas dengan permainan timnya. Pasalnya, semua pemain bekerja keras untuk bisa membongkar pertahanan lawan. Sebetulnya di babak pertama pertandingan, pemain PSIS ada banyak peluang untuk mencetal gol. Tapi belum berhasil dimanfaatkan.
Selain itu, Dragan juga merasa puas dengan mentalitas para pemain yang terus berjuang hingga menit akhir. “Ke depan, pemain harus bekerja lebih keras lagi untuk mendapatkan gol,” harapnya.
Selanjutnya, Kapten Tim PSIS Wallace Costa mengaku, permainan kali ini sangat sulit. Apa yang sudah diprediksi oleh tim cukup tepat. Persiraja memiliki banyak pemain dan pelatih baru, sehingga permainan mereka menjadi lebih baik. Namun yang terpenting PSIS berhasil meraih tiga poin.
“Ke depan akan lebih fokus ke semua pertandingan. Mentalitas bermain hari ini hingga mencetak gol di menit akhir sangat penting. Selanjutnya kami akan melawan Arema, kami akan memanfaatkan waktu dengan baik supaya maksimal pada pertandingan,” katanya.
Dragan mengakui bahwa Arema adalah salah satu tim terbaik yang ada di Indonesia. Namun skuad PSIS akan berusaha maksimal dan fokus untuk memenangkan pertandingan.
Terkait pemain baru asal Jamaika Chevaughn Walsh, kata Dragan, baru datang ke Indonesia satu minggu sebelumnya. Kondisinya masih kurang bagus. Masih butuh adaptasi dengan sepakbola Indonesia. ”Tim akan memperbaiki kekurangannya. Karena dia pemain yang bagus, ke depan dapat lebih baik lagi,” ujarnya.
Sementara usai laga, Persiraja melakukan protes keras atas hasil pertandingan kemarin malam (12/1). Wasit Iwan Sukoco dinilainya tidak netral dalam memimpin pertandingan. Bahkan pihaknya sampai mengeluarkan pernyatan keras. “Kalau mau bunuh tim di luar Jawa, bukan seperti itu cara bunuhnya. Kalau tidak suka dengan tim di Aceh, ya kirim surat aja biar tidak usah ikut kompetisi,” ujar H Nazaruddin Dek Gam, Presiden Persiraja sekaligus Angota Komisi III DPR RI.
Persiraja merasa dirugikan dengan keluarnya kartu merah untuk Andika Kurniawan. Bahkan, wasit masih menjalankan pertandingan melebihi perpanjangan waktu yang melewati lima menit. Selain itu, bola keluar lapangan, namun wasit belum meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan hingga PSIS bisa mencetak gol dan baru berakhir di menit 95,22. (cr1/ida)