RADARSEMARANG.COM, Semarang – PSIS Semarang kemungkinan besar tidak akan diperkuat tiga pemain asing dalam kompetisi lanjutan Liga 1 Oktober 2020. Sebab, ketiganya masih di negara masing-masing dan belum ada kepastian untuk kembali ke Semarang.
Padahal PSIS saat ini sudah mulai melakukan pemusatan latihan untuk mengembalikan kondisi fisik para pemain. Kendati begitu, CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi tidak terlalu risau kemungkinan absennya tiga pemain asing tersebut. Ia menegaskan pemain muda PSIS juga banyak yang memiliki potensi dan talenta yang bisa diandalkan dalam lanjutan kompetisi Liga 1. “Tidak masalah, kami masih punya pemain-pemain muda,” katanya.
Tiga pemain asing PSIS masih belum bisa bergabung adalah Wallace Costa, Bruno Silva yang masih berada di Brasil. Sementara Flavio Beck Junior berada di Kroasia. Hanya Jonathan Cantillana yang sudah bergabung dengan tim, karena tetap bertahan di Semarang. Sebenarnya pihaknya sudah ada komunikasi, tetapi untuk masuk Indonesia tidak mudah karena masih pandemi Covid-19. “Wallace sudah mau balik kesini, tapi karena Brazil masih zona merah sepertinya sulit untuk masuk,” ujarnya.
Manajemen PSIS Semarang mengaku optimistis kondisi fisik pemainnya yang akan kembali normal. Sebab, pelatih sudah menggenjot latihan dan memiliki program rutin untuk para pemain PSIS. Karena selama libur lima bulan, pemain berlatih secara mandiri meski tetap ada arahan dari manajemen.
“Dengan program latihan yang sudah tertata, kami optimistis kondisi fisik pemain akan kembali dalam top level secara step by step,” kata General Manager PSIS Wahyoe Liluk Winarto.
Ia tidak menampik jika saat ini pemain mengalami penurunan. Cukup wajar dan normal karena sudah lima bulan tidak berlatih secara tim. Pengalaman di awal musim membuat pihaknya semakin optimistis. Ketika itu, persiapan PSIS juga sedikit mepet karena baru berlatih satu bulan menjelang kompetisi Liga 1 dimulai. “Kuncinya pemain disiplin segala hal mulai dari disiplin berlatih, disiplin untuk makan, serta disiplin untuk beristirahat yang cukup,” tandas Liluk. (fth/ida/bas)