RADARSEMARANG.COM, Semarang – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) belum memutuskan kelanjutan nasib kompetisi Liga 1 musim 2020. Hal tersebut didapat setelah pada Rapat Komite Eksekutif (Exco) Selasa malam (14/2/2020) lalu belum ada kesepakatan baru yang dicapai oleh para anggota.
Anggota Exco PSSI sekaligus CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi menuturkan nasib kompetisi Liga 1 akan ditentukan 29 Mei mendatang. Hal tersebut bersamaan dengan berakhirnya masa penetapan status tanggap darurat dari BNPB.
Jika pemerintah memutuskan mencabut status tanggap darurat tersebut, maka kompetisi dapat dilanjutkan kembali. Namun sebaliknya, jika status diperpanjang maka dapat dipastikan kompetisi akan dihentikan secara permanen.”Belum ada keputusan. Kita masih menunggu sampai 29 Mei nanti,” ujarnya.
Pihaknya mengaku akan menghormati seluruh keputusan pemerintah terkait nasib lanjutan kompetisi. Mengingat segala yang diambil pasti sudah melalui pertimbangan matang dan untuk kebaikan bersama.”Sementara PSIS belum ada pandangan mau seperti apa jika liga dihentikan. Kita tunggu keputusan dulu baru dapat bertindak seperti apa,” lanjutnya.
Sementara itu skuad PSIS Semarang sendiri masih terus menjalankan program latihan mandiri. Meskipun nasib kompetisi masih tidak jelas, para punggawa Mahesa Jenar tetap wajib menjaga kebugaran fisik mereka.
Pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic mengaku selalu menjaga kontak dengan pemain. Apapun kegiatan dan pola makan mereka akan selalu terpantau oleh dirinya. Bahkan saat ramadan sekalipun, Wallace Costa dkk tetap wajib mengirimkan progres latihan rutin mereka. Sehingga pihaknya dapat mengevaluasi bersama tim pelatih.”Pemain masih bisa kita pantau. Secara keseluruhan mereka dalam kondisi yang baik dan stabil,” ujarnya.
Pihaknya mengaku staf pelatih bersama tim dokter telah merancang program khusus selama ramadan. Sehingga hingga saat ini belum ada kendala yang masuk ke pihaknya. Dirinya berharap meskipun kompetisi belum jelas kelanjutannya, para pemain tetap disiplin menjaga badan agar tetap bugar demi kesehatan mereka sendiri.”Kita sudah sesuaikan program latihan dengan jadwal ibadah. Jadi tidak menggangu kesehatan mereka,” pungkasnya. (akm/bas)