RADARSEMARANG.COM, Semarang -PSIS Semarang terancam mengalami kerugian miliaran rupiah akibat virus korona. Menyusul adanya keputusan PSSI yang menunda semua pertandingan di kompetisi Liga 1 dan 2 Indonesia.
CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi menuturkan, setiap bulan klubnya membutuhkan pengeluaran mencapai Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar. Dengan adanya penundaan, pemasukan semua tim Liga 1 termasuk PSIS, terancam. Baik dari sisi pendapatan tiket maupun dukungan sponsor. Hal tersebut membuatnya dan tim harus putar otak agar tidak merugi. “Semua klub Liga 1 pasti pusing. Dukungan sponsor, pendapatan tiket terancam berhenti. Padahal gaji terus berjalan,” ujarnya kepada RADARSEMARANG.COM.
Pihaknya belum mengetahui sampai kapan batas waktu penundaan. Jika sesuai jadwal yang ditetapkan PSSI, saat ini semua kompetisi Liga 1 memang tengah libur dua pekan karena jadwal internasional. Meski begitu, pihaknya tetap akan mengadakan latihan bagi para pemain. Karena kapan saja liga dimulai kembali, timnya harus dalam posisi siap dan kembali melanjutkan tren positif. “Kami akan libur empat hari. Setelah itu kembali latihan. Saat libur besok, pemain sudah kami siapkan bekal untuk pencegahan,” pungkasnya.
Sementara itu, Pelatih PSIS Dragan Djukanovic memaklumi adanya penundaan di banyak liga lain di dunia akibat ancaman virus korona. Ia menyadari, virus tersebut sangatlah berbahaya. Pihaknya beranggapan langkah tersebut tepat untuk dapat menjaga kesehatan semua yang berkecimpung di dalam sepakbola. Tidak hanya pemain, namun juga penggemar dan pelatih. “Kalau opini saya ya liga memang harus distop. Ini semua demi menjaga kesehatan banyak orang baik pemain, fans dan staf sendiri,” ujarnya.
Meski begitu, pihaknya mengembalikan seluruh keputusan pada pihak yang berwenang. Dirinya mengaku akan meliburkan Wallace Costa dkk selama empat hari sebelum kembali latihan untuk menghadapi PSS Sleman pekan keempat Liga 1. Tak lupa dirinya berpesan agar para pemainnya dapat menjaga kesehatan dan menjaga diri agar tidak melakukan kontak dengan banyak orang yang berpotensi menularkan virus korona. “Kami akan liburkan para pemain. Mereka boleh kembali berkumpul ke keluarganya. Setelah itu, baru kerja keras kembali agar bisa mendapat hasil maksimal melawan Sleman,” pungkasnya. (akm/ida/bas)