RADARSEMARANG.COM, Pemalang – Hasil kacamata melawan PSIP Pemalang kemarin, tetap membawa Persekap Kabupaten Pekalongan maju ke babak 10 besar Liga 3 Jateng. Persiapannya, manajemen akan menggarisbawahi emosi pemain.
Pasalnya, pada pertandingan kemarin banyak pemain Persekap terprovokasi lawan hingga terkena satu kartu merah.
Laga Persekap melawan tuan rumah PSIP Pemalang di Stadion Mochtar, Senin (8/11/2021) diwarnai beberapa kali cekcok antar pemain. Aksi adu fisik tanpa bola tak terhindarkan. Hingga terjadi hujan kartu. Padahal, sebelum pertandingan kedua tim sudah pasti lolos.
Sebelum laga berlangsung, Persekap berada di posisi ke-dua klasemen Grup A dengan tujuh poin. Sementara PSIP berada di puncak klasemen dengan sembilan poin. Dua tim ini belum pernah kalah di semua laga.
Tensi tinggi tampak sejak awal laga. Tak menurun hingga akhir pertandingan. Pelanggaran-pelanggaran keras banyak dibuat oleh kedua tim. Bahkan kartu merah untuk pemain Persekap Bayu Irawan diberikan oleh wasit saat jelang pertandingan berakhir.
Pelatih Persekap Mochamad Hasan mengaku tetap puas dengan hasil seri 0-0 itu. Namun, ia tak puas dengan jalannya pertandingan.
“Bisa lihat sendiri, menurut kami pertandingan ini kurang sehat,” katanya.
Itu, lanjut Hasan, membuat para pemainnya terprovokasi. Ia bersyukur bisa mempertahankan kedudukan meski bermain 10 orang. “Kami akan evaluasi emosi pemain untuk persiapan babak 10 besar agar tak mudah terprovokasi saat keadaan pertandingan seperti tadi (kemarin),” ujarnya. (nra/zal)