33 C
Semarang
Saturday, 14 June 2025

Persip Pekalongan dan PPSM Magelang Sama-sama Mati Suri

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Kompetisi Liga 3 Jateng akan digulirkan pada 18 September mendatang. Namun jadwal itu kemungkinan besar akan berubah, apalagi pandemi Covid-19 tak kunjung reda. Lalu seperti apa persiapan klub-klub sepakbola menyongsong perhelatan sepak bola kasta ketiga ini?

Mati suri. Itu tergambar dari kondisi Persip Pekalongan saat ini. Tim kebanggaan warga Kota Pekalongan belum ada tanda-tanda melakukan persiapan jelang kompetisi Liga 3. Baik manajemen maupun seleksi pemain masih belum jelas. Bahkan hingga kini manajemen Persip belum terbentuk. Ini karena kepengurusan Asosiasi Kota (Askot) PSSI Pekalongan masih dalam masa transisi menuju ke pengurus baru.

“Kepengurusan baru Askot belum terbentuk. Otomatis, manajemen Persip pun belum bisa dibentuk,” kata Andi Syahfrudin.

Andi adalah mantan asisten pelatih Persip Pekalongan pada musim kompetisi 2019/2020. Saat itu, tim berjuluk Laskar Kalong tersebut ditangani oleh pelatih Lukas Tumbuan.

Ia menjelaskan, sebenarnya Askot PSSI Kota Pekalongan sudah nyaris menyelenggarakan kongres. Yakni, sehari sebelum penerapan PPKM Darurat awal Juli lalu. Namun karena pertimbangan aturan protokol kesehatan (prokes) dan jelang PPKM Darurat, kongres terpaksa ditunda.

“Hingga sekarang belum dilaksanakan. Otomatis manajemen Persip juga belum bisa dibentuk, apalagi seleksi pemain,” katanya.

Mestinya, kata Andi, tim terbentuk paling lambat sebulan sebelum kompetisi bergulir. Itu pun termasuk kurang baik. Karena pemain harus menjalani latihan dan penyesuaian.

“Apalagi mereka terhitung lama tidak merumput karena pandemi. Kecuali pemain itu memang rajin latihan meski pandemi,” ucapnya.

Kondisi serupa juga terjadi pada calon kontestan Liga 3 lainnya, PPSM Magelang.  Klub yang terlahir dengan nama Indonesische Voetbalbond Magelang (IVBM) ini juga belum melakukan persiapan apapun.  Bahkan, sampai saat ini PPSM Magelang  seperti mati suri. Ada namanya, namun tidak ada pemainnya. “Manajemen yang mengurus klub kebanggaan Magelang ini aja sampai sekarang belum ada kejelasan,” ucap Ketua Suporter Simolodro Yusuf Chandra kepada RADARSEMARANG.COM.

Berbagai upaya sudah dilakukan oleh kelompok suporter pendukung setia PPSM Magelang ini. Yusuf menjelaskan, selama ini PPSM tidak lagi memiliki taring. ”Sekarang nasib PPSM belum jelas, sebagai suporter hanya menginginkan PPSM hidup lagi, dan menorehkan prestasi seperti masa lalu,” ucap Chandra.

Ia mengatakan, berbagai upaya akan dilakukan untuk membangkitkan kembali klub kebanggaan Kota Magelang ini. Salah satunya pada Jumat (9/4) lalu, ada sarasehan bersama Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz. “Alhamdulillah, wali kota sangat mendukung bangkitnya PPSM Magelang,” ucapnya.

Chandra menambahkan, rencananya setelah ini mau bertemu dan koordinasi dengan manajemen yang kemarin. Ia ingin mengajak dan mengetahui kejelasan legal standing dari PPSM Magelang. “Kami ingin manajemen segera melakukan pergerakan, apalagi Liga 3 akan segera bergulir kembali,” ujarnya.

Setelah manajemen menemui titik terang, ia bersama teman-temannya akan melanjutkan dengan mengumpulkan tiga komunitas, suporter PPSM Magelang. Yakni, Simolodro, Squadra Macan Tidar, dan Magelang Boys atau G1. “Setelah pertemuan ini, baru lanjut ke wali kota lagi,” jelasnya.

Ia mengaku, pada kompetisi 2019, suporter sampai melakukan iuran agar PPSM ini bisa ikut kompetisi. Apalagi saat ini PPSM Magelang tidak memiliki manajemen yang jelas. “Pemegang saham dan ketua umumnya saja sampai saat ini tidak tahu siapa,” katanya

Noval Adithama, anggota Simolodro menambahkan, saat ini, ia dan teman-temannya sedang berupaya untuk membantu membenahi dari awal manajemen klub PPSM. Kota Magelang ini, menurutnya, memiliki stadion bagus kelas nasional, tapi tidak dimanfaatkan untuk kegiatan skala nasional. Dulu awal-awal Stadion Moch Soebroto sempat digunakan untuk PPSM Kartika Nusantara bermain dengan tim papan atas di Divisi Utama hingga Timnas.

”Tapi sekarang kejayaan itu tinggal kenangan. Aspirasi suporter sudah kami sampaikan kepada wali kota Magelang dalam waktu dekat akan mendukung langkah kami dengan menggelar sarasehan mengundang seluruh elemen sepakbola di Magelang,” ucap Noval.

Chandra berharap pemimpin baru dengan terobosan baru ke depan mampu membenahi sepakbola di Kota Magelang. Dengan adanya tim sepakbola ada dampak ekonomi terhadap masyarakat. Baik yang jualan di dalam dan luar stadion, juga ekosistem penjualan kostum PPSM dan pernak-perniknya.

“Yang penting harapan kami, Kota Magelang ini bisa ada kompetisi lagi dengan manajemen yang baik,” harapnya.

Candra optimistis bahwa tim PPSM bisa jaya lagi ketika semua elemen masyarakat bahu-membahu untuk memajukannya. Intinya suporter menginginkan perubahan dalam PPSM, dan mampu bangkit lagi menjadi tim yang andal dan menorehkan prestasi seperti masa lalu.

Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan soal pertandingan Liga 3. Nantinya jika sudah ada laporan masuk, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Magelang.

“Yang jelas saya akan mendukung terus kebangkitan sepak bola di Kota Magelang, apalagi suporter PPSM Magelang ini sangat militan. Saya juga berpesan agar PPSM ini dapat dijaga dan dikelola dengan baik oleh manajemen yang baru nantinya,” ujarnya kepada RADARSEMARANG.COM. (nra/rfk/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya