RADARSEMARANG.COM, Semarang – Asosiasi Provinsi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) Jateng memutuskan tidak menggelar Liga 3 tahun ini. Menyusul tidak dikeluarkan izin dari pihak keamanan (Polri) untuk menyelenggarakan kompetisi yang bersifat menyeluruh. Mulai dari tingkat nasional sampai daerah.
Sekretaris Asprov PSSI Jateng Purwidyastanto menuturkan, sejak awal pihaknya terus berusaha agar Liga 3 dapat digelar. Sebab dengan adanya kompetisi tersebut dapat menjadi ajang bagi klub Liga 3 di Jateng untuk berjuang. Memperebutkan tiket promosi ke kasta yang lebih tinggi yakni Liga 2. “Lagipula secara nasional Liga 3 juga sudah diagendakan dan masuk dalam program yang dirancang Kongres,” ujarnya.
Namun dalam perkembangannya upaya tersebut mendapat kendala. Dengan tidak dikeluarkannya izin kompetisi dari pihak Polri kepada PSSI. Menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya akhirnya menggelar rapat Exco. Dimana hasilnya Asprov Jateng sepakat untuk tidak memutar Liga 3 sejalan dengan PSSI Pusat. “Kami akan menggelar, jika kompetisi atasnya tidak jalan. Sistem kompetisi kan berjenjang, pengaruhnya ke promosi dan degradasi,” lanjutnya.
Anto, sapaan akrabnya, menyadari keputusan tersebut menimbulkan kekecewaan bagi klub anggota Liga 3 yang ada di Jateng. Namun Asprov sendiri tidak dapat berbuat banyak. Pihaknya mengaku telah berkomunikasi dengan para klub. Dia berharap mereka dapat memahami situasi yang ada.
Sementara itu, sejalan dengan Liga 3, turnamen kelompok usia muda Piala Soeratin (U17, U15, U14, U13 dan U12) juga terpaksa tidak diselenggarakan. Mengingat situasi yang juga tidak memungkinkan. Pihaknya mengaku akan lebih fokus melakukan pembinaan SDM hingga akhir tahun 2020 dan mempersiapkan energi untuk menggelar kompetisi tahun depan. “Kami menyiapkan energi untuk menggelar kompetisi yang tertunda tahun depan. Sesuai dengan keputusan PSSI,” pungkasnya. (akm/ida/bas)