RADARSEMARANG.COM, BATANG – Mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang (Upgris) kelompok 123 melakukan sosialisasi digitalisasi UMKM. Sebanyak 20 pelaku UMKM warga Desa Menjangan, Kecamatan Subah, Batang antusias mengikutinya.
Sekretaris Desa Menjangan Tugiyah mengatakan, selama ini pelaku UMKM tidak memaksimalkan program dan bantuan dana dari desa. Biasanya, hanya berjalan sebentar kemudian berhenti.
“Di sini kurang maksimal karena banyak yang sudah dibantu kemudian berhenti di tengah jalan,” ujarnya.
Kelompok 123 KKN Upgris dibimbing oleh Yanuar Hery Murtianto S.Pd M.Pd. mengurai permasalahan dengan memberikan pemahaman terkait digitalisasi UMKM.
Sosialisasi juga mengundang Yanuandria Sucianto, S.P selaku manager dari usaha Omah Tani Milenial. Peserta diberi bekal tentang pemasaran produk. Seperti pembuatan label hingga packaging yang menarik.
“Mereka juga bisa mengenalkan produk melalui media sosial,” kata Denis Safitri Yuliana, mahasiswa KKN.
Manager Omah Tani Milenial Yanuandria Sucianto mengatakan, sebelum dipasarkan pelaku UMKM perlu mendaftarkan produknya ke dinas terkait agar mendapat izin pemasaran. Pasalnya, selama ini izin produk itu dianggap tidak terlalu penting bagi pelaku usaha.
“Karena mereka merasa skala usaha belum cukup besar, prosedur pengurusan izin terlalu ribet sampai dengan kekhawatiran jika di kemudian hari produknya dikenakan pajak,” terangnya.
Izin bagi UMKM sangat penting. Karena dapat memudahkan UMKM menjalin kerjasama, mendapatkan pengakuan yang sah dari berbagai pihak.
“Setiap UMKM perlu memiliki ciri khas. Supaya bisa jadi produk unggulan dan dapat bersaing di tingkat nasional bahkan Internasional,” akunya. (bis/dev/fth)