RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang mulai beralih menggunakan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Yakni dengan mengembangkan microgrid, laboratorium berbasis tenaga surya.
Adanya teknologi terbarukan ini sebagai fokus dalam peningkatan kapasitas dibidang pendidikan yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen, dan bekerjasama dalam proyek eACCES dari Erasmus Uni eropa.
Local Manager eACCESS Florentinus Budi Setiawan mengatakan program ini berfokus pada masalah pendidikan tinggi dengan diadakan mobility dan capicity building. Saat ini sudah berjalan di Microgrid Laboratory yang digunakan untuk praktek mahasiswa dengan besar daya 5400 watt dan bisa digunakan untuk memenuhi listrik satu lantai di Gedung Albertus.
“Kegiatan ini merupakan konsorsium mengenai renewable energy yang merupakan energi terbarukan dari sumber ilmiah,” jelasnya saat ditemui di Gedung Mikael, Jumat (4/11).
Menurutnya lab yang dinamai Microgrid Laboratory ini baru ada di tiga Kampus di Indonesia. Yakni di Institut Teknologi Bandung (ITB), Unika Soegijapranata Semarang, dan di Indonesia bagian Timur. Dengan mengembangkan live smart green ini harapannya dapat menjadi contoh bagi Universitas lain untuk mengembangkan hal yang sama.
“Ini sebagai keinginan dan komitmen kami dalam mewujudkan kampus yang ramah lingkungan. Lab ini bisa tetap berfungsi tanpa menggunakan daya listrik, sebab menggunakan tenaga surya,” imbuhnya.
Ia menambahkan program ini menjadi energi alternatif agar Indonesia tetap suistanable dan tidak kehabisan sumber daya. Sehingga dapat memanfaatkan tenaga matahari yang notabene bisa didapatkan secara gratis.
“Tidak hanya batubara, sebenarnya ada sumber daya lain yang bisa kita pakai, kita menginisisasi mengajak masyarakat bareng-bareng, supaya bisa mandiri dalam hal energi,” tambahnya.
Budi Setyawan mengaku tenaga solar panel yang dikembangkannya bersama mahasiswa ini bisa dikoneksikan langsung ke PLN dan tidak perlu menggunakan baterai.
“Kalau PLTS atap itu kan menggunakan baterai, nah kalau di Microgrid ini tidak,” ungkapnya. (kap)