RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kesulitan memasarkan produk yang sudah diproduksi, menjadi persoalan klasik yang dihadapi para pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia, disamping pemasaran kendala lain yang di alami UMKM adalah keterbatasan teknologi atau peralatan yang dimiliki dan dikuasai.
Berangkat dari permasalahan itulah, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, termotivasi untuk memberi pendampingan terhadap UKM produser bandeng asap cabut duri, yang berlokasi di Klipang Sendang Mulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
Tim terdiri dari Drs Ireng Sigit Atmanto,MKes sebagai ketua,Ir Edy Supriyo,MT dan Dr.Ir Retno Hartati,MSc sebagai anggota melalui program pengabdian Penguatan Komoditi Unggulan Masyarakat (PKUM).
“Kami beri pendampingan, karena kita lihat dari segi proses produksi, peralatan untuk pembuatan bandeng cabut duri masih secara tradisional sehingga produksi tidak bisa maksimal”.ungkap Drs Ireng Sigit Atmanto, MKes, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat.
Karena itulah, tim Pengabdian Masyarakat Undip itu menerapkan alat glass freezer.
“Glass freezer atau penyimpan bandeng, sehingga produk atau stok bandeng asap cabut duri bisa maksimal dan umur simpan lebih lama” jelas Edy Supriyo.
Tidak hanya peralatan, Tim Pengabdian Masyarakat Undip juga menyoroti soal lay out peralatan produksi.
“Kami tekankan juga UKM juga belum memperhatikan lay out peralataan produksi dan penataan baik bahan baku maupun produk.” imbuh Retno Hartati.
Tim Pengabdian Masyarakat juga memberi masukan terkait pembukuan keuangan yang baik, agar pemasaran yang dilakukan bisa optimal. Karena itu perlu adanya pelatihan dan pendampingan dari perguruan tinggi untuk memberikan tambahan solusi agar permasalahan yang dihadapi oleh UKM Omah Iwak dapat terselesaikan dan meningkatkan kesejahteraan baik pemilik maupun karyawan. (Sls)
