30 C
Semarang
Tuesday, 17 June 2025

Bos Arto Moro dan Lestari Bahas Kolaborasi BPR

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Dua bos BPR besar di Semarang dan Bali, bertemu. Yakni, founder BPR Arto Moro Semarang Dr H Subyakto SH MH MM dengan founder BPR Lestar Bali, Alex P Chandra di kantor pusat BPR Lestari Bali, di Denpasar, Kamis (22/9) lalu.

Salah satu materi pertemuan, membahas pentingnya konsolidasi dan kolaborasi antar-BPR dalam menciptakan inovasi layanan, dalam upaya mendukung pemberdayaan ekonomi rakyat. Karena itu, baik BPR Lestari Bali maupun BPR Arto Moro bersepakat bahwa salah satu kelemahan BPR adalah kurangnya kolaborasi dan sinergitas.

“Ada BPR yang kuat di sisi likuiditas, tetapi lemah dalam penyaluran kredit. Demikian sebaliknya. Akibatnya, nasabah yang minta kredit dalam jumlah besar ataupun menaruh dana dalam jumlah besar, tidak bisa dipenuhi. Sehingga banyak opportunity yang hilang akibat kendala tersebut,” tutur Subyakto.

Menurut Subyakto, kondisi over likuiditas atau kekurangan likuiditas, tidak akan terjadi jika ada sebuah bank jangkar, Apex Bank, yang berfungsi menjadi pendamping BPR di seluruh Indonesia. Keberadaan Apex Bank, nantinya menjadi the lender of last resort bagi BPR. Sandaran dan pemberi bantuan bagi BPR yang mengalami kesulitan pendanaan.

Sebagai lembaga keuangan yang dekat dan tumbuh di masyarakat, kata Subyakto, seharusnya BPR diberikan kesempatan untuk menjadi penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Namun sejauh ini pemerintah justru hanya memberikan kesempatan tersebut kepada bank umum saja.”

Founder BPR Lestari, Alex P Chandra sepakat dengan pernyataan Subyakto. Salah satu alasan kenapa BPR tidak tumbuh optimal, karena BPR bekerja sendiri-sendiri, kurang kerjasama. Maka harus ada APEX Bank atau bank jangkar. “Ini salah satu visi saya ke depan. Kita mau coba menjadi bank jangkar supaya semua BPR tumbuh bersama,” jelas Alex yang memuji BPR Arto Moro karena capaian spektakulernya. “BPR Arto Moro itu bayi ajaib. Aset dari 18 miliar menjadi 750 miliar hanya dalam waktu 4 tahun.” (isk/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya