30 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Meski Pandemi, Laba PT KIW Tumbuh 156 Persen

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pengembangan dan inovasi bisnis terus di lakukan PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), khususnya dalam penjualan tanah siap bangun maupun penyewaan Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP), yang menjadi core bisnis PT KIW.

Dalam waktu dekat, menurut Direktur Utama PT KIW, Ahmad Fauzie Nur, pihaknya tengah menyiapkan BPSP XI, dengan luas lahan 13.000 m2 dan luas bangunan 7.400 m2.

“Pengembangan BPSP XI dilakukan karena melihat kondisi perkembangan minat permintaan pasar terhadap bangunan-bangunan sewa warehouse di Kota Semarang yang cukup tinggi,” ungkap Ahmad Fauzie Nur, di Semarang, Kamis (28/7/22).

Pengembangan dan inovasi bisnis yang dilakukan pihaknya, tambah Ahmad Fauzie Nur, membuahkan hasil pencapaian laba perusahaan pada tahun lalu sebesar Rp 69,831 miliar. Angka ini naik 156,03 persen dari tahun 2020. Sementara total asset PT KIW hingga akhir tahun 2021 mencapai Rp1,980 triliun atau 323,23 persen dibanding tahun 2020.

“Tingkat kesehatan perusahaan pada 2021 mencapai skor 71,30 dengan kategori A dan tergolong sehat. Key performance indicator PT KIW pada tahun 2021 mencapai skor 94,80.” jelas Dirut PT KIW.

Performa apik PT KIW meski ditengah kondisi pandemi ini, menurut Ahmad Fauzie Nur, juga tak lepas dari berbagai kunggulan KIW dibanding kompetitor.

“Keunggulan kami lokasi sangat strategis dan bebas banjir dengan harga yang sangat kompetitif. PT KIW merupakan salah satu Kawasan Industri di Indonesia yang memiliki fasilitas KLIK, sehingga Perusahaan Anda dapat memulai konstruksi lebih cepat, dengan syarat dokumen sudah lengkap siap untuk diproses, berdasarkan SK Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal RI Nomor 24 Tahun 2016,” jelasnya.

‘Seksinya’ kawasan Industri Wijayakusuma, hingga mampu memikat investor, terlihat dari jumlah investor yang masuk ke PT KIW. Hingga akhir juni kemarin, tercatat 121 investor masuk ke PT KIW, dengan jumlah tenaga kerja terserap sebesar 26.247 tenaga kerja. Sementara komposisi Investor dalam negeri mendominasi dengan 62 persen atau 75 tenant, sedangkan 38 persen atau 46 tenant merupakan investor dari luar negeri. (sls/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya