RADARSEMARANG.COM, Semarang – Membuka keran komunikasi sampai ke tingkat RW di sembilan kelurahan yang ada di Kecamatan Semarang Utara, dilakukan Moch Imron sejak menjabat sebagai camat beberapa bulan terakhir. Tujuannya tak lain adalah menyerap aspirasi masyarakat, serta mensukseskan program Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
Imron menjelaskan, di Semarang Utara sedikitnya ada 89 RW yang tersebar di sembilan kelurahan. Ia pun tak lelah menyambangi satu persatu ketua RW untuk melakukan tugas pokok dan fungsi pemerintah, guna meminta saran atau serap aspirasi sekaligus mensosialisasikan program Pemkot.
“Keran komunikasi ini saya buka dengan ketua RW, tokoh masyarakat, dan ketua RT salah satunya adalah menyampaikan pentingnya program vaksinasi, penerapan protokol kesehatan, ataupun sosialisasi program lainnya. Saya juga mendapatkan saran dan masukan dari warga demi kemajuan Semarang Utara,” kata Imron ketika ditemui RADARSEMARANG.COM.
Mantan camat Kecamatan Tugu ini menjelaskan, tidak dipungkiri masih ada warga yang enggan melakukan vaksinasi dengan berbagai alasan. Ketika ia melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat setempat, harapannya bisa mengajak warganya untuk bisa mengikuti vaksin.
Dengan jumlah warga yang besar dan mencapai 127 ribu jiwa, lanjut Imron, adanya Pokdar Kamtibmas juga memiliki fungsi menekan gangguan keamanaan serta kriminalitas di wilayah Semarang Utara.
“Alhamdulillah di wilayah ini juga sudah terbentuk Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Pokdar Kamtibmas) juga melakukan edukasi, kami bersama Forkompincam juga getol meminta warga untuk patuh terhadap prokes, apalagi sekarang kasusnya zero dan perlu dipertahankan,” bebernya.
Sementara untuk mengantisipasi kenaikan Covid-19 saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), pihaknya sudah sepakat dengan Forkompincam dan lurah-lurah yang ada di Semarang Utara untuk mengimbau warga melaporkan jika ada pendatang dari luar kota yang masuk ke wilayahnya. Hal ini dilakukan untuk menekan penularan virus yang berasal dari Wuhan Tiongkok ini.
“Warga wajib melapor ke RT ataupun RW kalau ada pendatang, nanti puskesmas akan melakukan tracing. Jika ditemukan kasus, bisa diambil langkah antisipasi,” jelasnya.
Dari pemberdayaan masyarakat, Imron mengaku akan memaksimalkan Kampung Tematik yang ada di Semarang Utara. Apalagi beberapa pelaku UMKM di wilayahnya sudah berkembang, sebut saja pengasapan ikan, ikan asin dan lainnya. “Kita dorong untuk memaksimalkan Gerai Kopimi dari Dinkop dan UMKM, agar bisa difasilitasi sehingga perekonomian warga bisa meningkat,” jelasnya. (den/ton)