RADARSEMARANG.COM, Semarang – Heri Rusdijo Pramono memang baru sebulan pemimpin di Kelurahan Jagalan, Kecamatan Semarang Tengah. Ia langsung tancap gas membenahi berbagai hal. Termasuk membenahi sistem administrasi dan kelembagaan di Kelurahan Jagalan.
Diakui, lembaga-lembaga di Kelurahan Jagalan bisa dibilang mati suri. Sehingga harus dihidupkan kembali. “Tujuan utama dan pertama kali saya sebagai lurah seperti itu,” katanya.
Ia menjelaskan, kelurahan merupakan bagian dari masyarakat. Karena segala sesuatu pasti akan berhubungan dengan kelurahan, mulai lahir hingga meninggal. “Tanpa dukungan masyarakat kita tidak bisa,” katanya.
Setiap lurah mempunyai gaya kepemimpinan sendiri. Heri mempunyai gaya inisiator untuk mengubah menjadi lebih baik dengan tidak meninggalkan konsep lama. Ada beberapa yang perlu dikembangkan dan bermanfaat untuk masyarakat. “Anda ke sini bulan depan, pasti kan ada perubahan,” ungkapnya.
Dalam pemulihan ekonomi, Heri akan merangkul dan mempromosikan UMKM di kelurahan Jagalan melalui berbagai pameran. Selain itu, promosi juga dilakukan melalui online. “Karena kemarin perekonomian baru lesu, sekarang kita dorong lagi,” jelasnya.
Ciri khas Jagalan adalah kue mochi, lumpia. Kue mochi Kentangan dipamerkan di Sampookong pada 26-28 November 2021. “Lumpia sudah memasyarakat, kalau kue mochi hanya beberapa yang mengenalnya,” ungkapnya.
Penanganan covid-19 yang dilakukan Heri hanya meneruskan program lurah sebelumnya. Bagi warga yang terpapar disarankan untuk ke rumah dinas wali kota Semarang. “Penanganan langsung rujuk ke sana, karena sudah ada fasilitas yang memadai,” paparnya.
Pihaknya selalu menyampaikan edukasi tentang vaksin kepada warganya. Karena vaksin untuk diri sendiri, menambah imun, dan keamanan diri sendiri dan keluarga. Sosialisasi covid-19 tetap dijalankan ketika pertemuan-pertemuan. (fgr/ton)