RADARSEMARANG.COM, Semarang – Aplikasi Doltinuku Gedawang menjadi terobosan pemulihan ekonomi di Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik. Lurah Gedawang Abdul Mukti menjelaskan di wilayahnya terdapat kampung tematik Susu Sapi Perah di RW 10 dengan pengelola Kelompok Tani Puspa Hati.
Pihaknya menggandeng perguruan tinggi untuk mengembangkan inovasi produk susu sapi perah di Kelurahan Gedawang bekerja sama dengan Dinas Pertanian. “Ada inovasi yogurt. Nanti juga diinovasikan untuk keju,” katanya.
Abdul Mukti menambahkan, kotoran sapi di kendang tidak terbuang percuma. Saat ini sudah dimanfaatkan sebagai biogas untuk membangkitkan listrik dan sisanya dikeringkan untuk pupuk kompos.
Sekretaris Kelurahan Gedawang Este Wulandari menambahkan upaya pemulihan ekonomi juga dilakukan lewat Gerai Kopi Mi yang berbasecamp di RW 1. Diketuai oleh Anik Kusuma Ningsih, Gerai Kopi Mi membuat aplikasi Doltinuku untuk memasarkan produk kuliner, kerajinan tangan dan jasa pijat. “Rencananya ada aplikasi ojek online untuk warga sini,” jelasnya.
Anik Kusuma Ningsih, menjelaskan, Doltinuku dibuat karena mengajukan proposal lomba kepada Kemenristek. Pihaknya bekerja ama dengan Undip. Bertujuan untuk saling mengenalkan produk antar RW di 10 RW Gedawang. Dari 3616 proposal yang masuk waktu itu, hanya 29 proposal yang disetujui oleh Kemenristek, termasuk Gedawang.”Jadi itu kemenangan kita lomba untuk skema UMKM Bangkit di Era Papndemi,” katanya.
Ia menambahkan, terdapat dua aplikasi yakni Shop Doltinuku hanya untuk pelaku UMKM di Kelurahan Gedawang dan Doltinuku untuk pembeli. “Bisa didownload di playstore,” katanya.
Bahkan, aplikasi tersebut diminta oleh kecamatan dan Dinas Koperasi. Namun, belum dikasihkan karena belum menyasar ke seluruh pelaku UMKM di Gedawang. “Sebaiknya digandeng oleh aplikasi Doltinuku,” katanya.
Menurutnya, penggunaan aplikasi Doltinuku ada keuntungannya seperti rekam penjualan. Terdapat juga aplikasi kasir. “Nanti kalau mau order langsung diarahkan ke WA-nya. Sistemnya masih COD,” jelasnya. (fgr/ton)