26.1 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Sertifikat Kompetensi Modal Melamar Kerja

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, MagelangWawasan tentang keselamatan berkendara dan keterampilan mengemudi harus dikuasai 40 peserta program pendidikan kecakapan kerja (PKK) dari Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Ditjen Vokasi Kemendikbud RI. Jika lulus dari program ini, mereka bakal mengantongi sertifikat kompetensi yang bisa dijadikan senjata melamar kerja.

Pimpinan LPK LKP Indera Dian Adhi Wirawan menjelaskan, program PKK ini ditujukan kepada masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan pelatihan mengemudi secara gratis. Tahun ini pesertanya dari kalangan anak muda, berusia 17-25 tahun. Mereka memperdalam materi teori dan praktik selama 1,5 bulan. Sementara ujian hanya berlangsung sehari.

“Kemampuan mereka selama ikut program ini diukur dengan hasil nilai ujian kompetensi dari LSK mengemudi kendaraan bermotor,” ungkap Adi di TUK LPK LKP Indera, halaman Gedung Pelayanan SIM Polres Magelang Minggu (24/10).

Kasi Pendidikan Masyarakat dan Keluarga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang Murni akui program kursus mengemudi ini akan berdampak pada pengentasan pengangguran. Setidaknya ada delapan perusahaan yang siap menerima lulusan.

Karena itu, ia minta agar kepercayaan ini tidak disia-siakan. “Harus disiplin, berintegritas, dan sungguh-sungguh,” tandasnya usai memberi motivasi kepada peserta sebelum pelaksanaan ujian teori di aula Disdikbud Kabupaten Magelang.

Hal lain yang ia apresiasi adalah komitmen peserta dalam mengikuti program PKK. Tidak ada peserta yang mengundurkan diri di pertengahan jalan. “Dari awal sampai program ini akan berakhir, tidak satupun ada peserta yang gugur,” imbuhnya mengapresiasi.

Baur SIM Satlantas Polres Magelang Aiptu Eko Wahyu mengungkap pentingnya memahami teori dan praktik keselamatan berkendara, sebelum benar-benar terjun di jalan. Selanjutnya mengikuti ujian teori dan praktik untuk mengukur kemampuan dan syarat mendapatkan SIM (Surat Izin Mengemudi).

“Mengemudi itu harus memerhatikan keselamatan pribadi, dan jangan sampai merugikan orang lain. Sehingga keterampilan mereka harus benar-benar teruji,” tegasnya.

Tidak kalah penting adalah mengaplikasikan seluruh ilmu selama mengikuti program ini. Ia yakin, orang yang sudah menempuh pendidikan khusus seperti ini tidak akan mengabaikan keselamatan berkendara. Seperti melanggar rambu-rambu lalu lintas, maupun tidak mengecek kelayakan kendaraan yang berpotensi terjadinya kecelakaan.

“Kalau sudah tahu ilmunya, pasti tidak akan mengendarai mobil dengan ugal-ugalan atau berada di bawah pengaruh minuman keras dan narkoba, juga selalu menaati rambu-rambu lalu lintas,” ucapnya yakin. (put/ton)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya