RADARSEMARANG.COM, Batang – DPRD bersama Pemda Batang membahas Raperda Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan tahun anggaran 2021. APBD kali ini disesuaikan dengan penanganan pandemi covid 19 yang masih jadi prioritas. Hak itu dilakukan tanpa meninggalkan proyek-proyek prioritas yang dibutuhkan masyarakat.
“Paripurna kali ini membahas penyampaian Raperda tentang (APBD) Kabupaten Batang Perubahan tahun anggaran 2021. Selanjutnya kami akan melakukan pembahasan dalam badan anggaran dan rapat komisi,” ujar Wakil Ketua DPRD Kabupaten Batang Nur Untung Slamet Senin (20/9/2021).
Sementara itu, Wakil Bupati Batang Suyono menjelaskan, pendapatan pada anggaran perubahan 2021 di musim pandemi ini jelas turun. Sehingga tidak bisa secara optimal melakukan pembangunan-pembangunan di wilayah Kabupaten Batang. Pemda lebih memprioritaskan menjaga pandemi covid 19 agar bisa terkendali, sehingga masyarakat bisa aman.
Walaupun demikian, proyek-proyek pembangunan yang dianggap penting tetap dikerjakan. Seperti perbaikan jalan rusak, irigasi, dan lain sebagainya. Penganggarannya tetap diprioritaskan untuk menunjang kebutuhan masyarakat.
“Skala prioritasnya tetap penanganan covid 19, meskipun ada belanja modal dan belanja lainnya yang merupakan bagian dari prioritas. Misalkan ada irigasi, jalan rusak, itu kita prioritaskan karena bagian dari pelayanan publik yang sehari-hari dinikmati oleh masyarakat,” terangnya.
Menurutnya, pandemi covid 19 yang masih terus berlangsung mengharuskan Pemda untuk mengkaji ulang seluruh kebijakannya. APBD 2021 Kabupaten Batang yang telah ditetapkan perlu dilakukan perubahan. Agar tercapai penyesuaian target pendapatan dan belanja daerah serta biaya anggaran.
Pendapatan daerah dalam perubahan APBD direncanakan sebesar Rp 1,763 triliun. Turun Rp 22,603 miliar atau 1,27 persen dibandingkan penetapan awal. Yaitu Rp 1,786 triliun. Pendapatan daerah itu diantaranya terdiri dari PAD dalam perubahan APBD direncanakan sebesar Rp 271,8 miliar. Naik Rp 3,39 miliar 1,26 persen dibandingkan penetapan awal sebesar Rp 268,42 miliar. Sementara pendapatan transfer dalam rencana APBD jumlahnya Rp 1,413 triliun. Turun Rp 28,9 miliar atau 2,01 persen dibandingkan penetapan awal sebesar Rp 1,442 triliun. (yan/wan/ton)