RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Pembatasan kegiatan di masa pandemi ini, tak menyurutkan semangat Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Ungaran, menyambut mahasiswa baru. Meski begitu, semua kegiatan UNW tetap mengedepankan protokol kesehatan sesuai kebijakan pemerintah. Seperti menggelar masa orientasi kece mahasiswa baru (Okbama) secara virtual.
Kegiatan yang digelar selama tiga hari (23-25 Agustus) itu, mengusung tema Implementasi Budaya Sehat sarana Mewujudkan Mahasiswa Unggul untuk Mendukung Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh di Masa Pandemi Covid-19. Kegiatan tersebut diwakilkan 10 mahasiswa baru. Lainnya, mengikuti secara virtual. Sementara Okbama khusus kelas karyawan, profesi, dan transfer, dilaksanakan pada 28 hingga 29 Agustus 2021.
“Meskipun daring, tetap kegiatan ini wajib diikuti seluruh mahasiswa baru. Minimal (mahasiwa baru) kenal dengan kampusnya,” kata Rektor Universitas Ngudi Waluyo, Subyantoro ketika ditemui usai acara Okbama.
Pembukaan Okbama dihadiri para Senat Universitas Ngudi Waluyo dan pengurus Yayasan Ngudi Waluyo Ungaran. Kegiatan dibuka dengan penyerahan mahasiswa baru oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Yayasan Ngudi Waluyo Ungaran kepada Rektor Universitas Ngudi Waluyo. Kemudian penyematan jas almamater oleh perwakilan mahasiswa baru.
Subyantoro mengatakan, ada tiga faktor penting bagi mahasiswa baru, yaitu ketekunan, keuletan, dan kedisiplinan. Mahasiswa harus memiliki keterampilan sosial yang baik. Mengingat UNW yang dikenal sebagai Kampus Miniatur Indonesia.
“Tentu ini bekal utama yang nantinya dipegang oleh mahasiswa Universitas Ngudi Waluyo. Jadi sudah harus dibentuk dari awal. Apalagi di UNW tidak hanya dari Jawa Tengah saja. Mahasiswa dari Ternate, dan Papua juga ada. Semua harus saling membaur,” tandasnya.
Sementara itu, dalam Okbama kemarin, peserta mendapat materi PKKMB Kemendikbud, materi universitas, Fakultas, dan materi program studi. Kegiatan terakhir Okbama dilaksanakan pada 20 November 2021, dengan kegiatan bela Negara. Materi terdiri dari pengembangan karakter, bijak bersosial media, kesadaran lingkungan hidup dan kampus sehat, dan managemen resiko kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di Perguruan Tinggi. Terakhir ditutup dengan penampilan seni dan budaya dari mahasiswa. (ria/adv/zal)
