28 C
Semarang
Monday, 14 April 2025

Bikin Robot Disinfektan dan Boks Sterilisasi Uang Infaq

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Tim Robot Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang menciptakan Robot Disinfektan. Robot tersebut digunakan untuk sterilisasi ruang utama Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) sebelum Ramadan lalu. Tim robot juga membuat boks sterilisasi infaq yang merupakan alat untuk mensterilisasi uang infaq yang didapat MAJT.

Robot disinfektan dibuat oleh tim robot Udinus yang terdiri atas dosen dan mahasiswa. Mereka adalah Zaenal Arifin ST MEng, Dr M Ary Heryanto MEng, dan Aries Jehan Tamamy ST MSc Eng, Ketiganya dosen teknik elektro. Selain itu, Dita Ayu Mayasari ST M Biotech,  dosen teknik industry, serta lima mahasiswa teknik elektro semester 6, yakni Felix Etena Purba K, Muhammad Hafaz, Wahyu Syahrul Gunawan, Ariq Arianto, dan Armadhani Kusuma S.

Ketua Peneliti dan Pengabdian Udinus  Zaenal Arifin menjelaskan, ide pembuatan robot muncul dari adanya kegiatan untuk proses sterilisasi di masjid kompleks kampus selama pandemi Covid-19. Di Udinus sendiri, ada dua masjid.

“Proses sterilisasi dengan robot muncul karena Ultra Violet (UV) dan ozon di beberapa penelitian yang telah dilakukan mampu secara efektif membunuh virus yang ada di permukiman (UV-C) dan virus yang ada di udara  (ozon O3). Namun sangat berbahaya jika terpapar secara langsung dalam jangka waktu yang lama terhadap tubuh manusia,” kata Zaenal kepada RADARSEMARANG.COM, Selasa (10/8/2021).

Karena itu, Tim Robot Fakultas Teknik Udinus membuat rekayasa robot yang dapat dikendalikan secara jarak jauh dengan memanfaatkan sinyal wifi. Robot dikendalikan dengan aplikasi smartphone. Robot dilengkapi dengan ip camera yang memiliki sudut jangkauan 140 derajat agar operator dapat melihat melalui smartphone guna menghindari halangan di jalur yang dilalui.

Dijelaskan, proses  pembuatan robot ini memakan waktu kurang lebih tiga minggu, dan satu minggu untuk proses uji coba. Robot disinfektan ini digunakan untuk sterilisasi ruang utama MAJT yang digunakan untuk salat. Kinerja robot pada saat sterilisasi ruang utama berjalan dengan baik. Robot mampu menjangkau area hingga 40 meter persegi dengan memakan waktu sekitar satu jam.

“Kendala berarti dalam proses pembuatan relatif tidak ditemukan. Namun lebih terkait ke protokol kesehatan (prokes) yang harus tim perhatikan selama pembuatan robot,” ujarnya.

Justru kendala yang dihadapi sampai sekarang adalah saat ingin melakukan pengujian secara klinis di laboratorium. Sebab, beberapa laboratorium menolak untuk uji terkait dengan sampel Covid-19.

“Pengujian hanya mengukur intensitas UV dan jumlah gas ozon yang dikeluarkan ozon generator di robot ini apakah sudah sesuai dengan jumlah untuk proses sterilisasi?” paparnya.

Diakui, robot yang diujicobakan di MAJT itu sudah mengalami perbaikan dari robot sebelumnya. Pembenahan dilakukan agar robot yang sudah didesain bisa memberikan hasil yang maksimal. Sebelumnya, lampu UV yang digunakan memiliki ukuran hanya 50 cm, dan hanya satu buah. Hal tersebut dirasa kurang mengingat kondisi ruang utama MAJT memiliki plafon tinggi dan area yang luas.

“Atas masukan dari MAJT, kami meng-upgrade robot dengan mengganti ukuran lampu menjadi 120 cm dengan watt yang lebih besar, serta jumlah lampu lebih banyak.” katanya.

Selain robot disinfektan, tim robot Udinus juga membuat boks sterilisasi infaq yang merupakan alat untuk mensterilisasi uang infaq yang didapat oleh MAJT.

“Ide boks sterilisasi muncul dari hasil diskusi tim robot Fakultas Teknik dengan pihak PP MAJT. Pengurus merasa khawatir terhadap penyebaran Covid-19 melalui media uang baik kertas maupun koin. Karena kita tahu, droplet yang menempel di uang sangat berbahaya dan mudah menyebar,” jelasnya.

Zaenal mengungkapkan, proses sterilisasi boks infaq bekerja selama tiga menit. Pada menit pertama lampu UV dan kipas menyala bersamaan. Kemudian memasuki menit kedua, ozon mulai bekerja memenuhi kotak akrilik sterilisasi untuk membantu UV membunuh virus dan bakteri. Pada menit ke tiga, ozon mulai berhenti bekerja, namun UV dan kipas tetap menyala untuk mengeluarkan ozon yang ada di kotak akrilik. Setelah menit ke tiga, maka proses sterilisasi selesai, dan lampu indikator standby kembali menyala (kuning).

“Dalam proses sterilisasi, menggunakan ozon dan sinar ultraviolet. Kita menggunakan dua buah lampu UV dengan daya 36 watt, serta ozon generator yang mampu memproduksi 10 gram per jam,” katanya. (cr5/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya