RADARSEMARANG.COM, Semarang – Vaksinasi Covid-19 bagi warga Kota Semarang terus digencarkan. Tak terkecuali bagi penyandang disabililitas. Vaksinasi digelar di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Jalan KH Ahmad Dahlan, Semarang Tengah, Selasa (3/8/2021).
Kegiatan ini diikuti 97 anak dari YPAC. Sebagian besar tampak antusias dan penuh semangat. Mereka juga bisa melepas kangen dengan teman-temannya yang sudah lebih dari satu tahun tidak bertemu.
Seorang penyandang difabel Keysia Fajar Imanudin mengaku sangat senang mengikuti vaksinasi. Ia tidak merasa takut saat divaksin. “Iya, sudah divaksin tadi, tidak sakit, dan tidak takut,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM.
Ia mengaku ingin segera divaksin lantaran pengin pandemi Covid-19 segera usai, dan bisa beraktivitas seperti biasa. Keysia mengaku sudah bosan mengikuti sekolah daring selama lebih dari satu tahun.
“Rindu sama teman-teman dan suasana sekolah. Ingin berkumpul dan main bersama teman-teman. Ingin cepat selesai pandeminya supaya bisa beraktivitas seperti biasa,” tuturnya.
Berdasarkan pantauan RADARSEMARANG.COM, para peserta tampak gembira mengikuti proses vaksinasi di YPAC. Memang ada beberapa orang yang harus ada pendampingan, dan dibujuk oleh guru di sekolah. Namun mereka tetap dilakukan vaksinasi.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang datang ke lokasi vaksinasi menyampaikan, vaksinasi di YPAC Semarang difasilitasi oleh Gerakan Remaja Cegah dan Pantau Covid-19 (Gercep) Kota Semarang bersama Dinas Kesehatan. Gercep ingin ikut serta dalam membantu pemerintah kota dalam melakukan vaksinasi bagi penyandang disabilitas di YPAC Semarang.
Ketua Gercep Kota Semarang I Gede Ananta Wijaya Putra menuturkan, anggota gercep yang bertugas melakukan vaksinasi sudah dibekali materi dan pelatihan. Para vaksinator dari gercep juga mempunyai latar belakang kesehatan, sehingga sudah memahami cara melakukan vaksinasi. “Saat ini, ada 25 pengurus inti Gercep Kota Semarang. Ke depan kami akan membentuk pengurus tingkat kecamatan dan kelurahan. Agar mereka juga terlibat dalam penanganan Covid-19 di Kota Semarang,” ujarnya.
Selain itu, gercep memiliki tugas di bidang pencegahan. Memberikan edukasi dan sosialisasi kepada generasi muda agar tetap taat prokes. “Di bidang logistik, Gercep juga memiliki tugas untuk menyiapkan vaksin bagi masyarakat. Juga penanganan jaring pengamanan sosial bagi warga terdampak pandemi Covid-19 juga,” bebernya.
Hendi menambahkan, total disabilitas di Kota Semarang mencapai 1.500 orang. Pemkot akan melakukan vaksinasi secara bertahap dengan mengunjungi kelompok-kelompok disabilitas.
“Misalnya, hari ini (kemarin) di YPAC, kemudian nanti ke tempat yang lain. Kami bergerak bersama menyelesaikan vaksinasi di masyarakat,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, target dari Kementrian Kesehatan, vaksinasi di Kota Semarang menyasar 1,3 juta sasaran. “Saat ini, vaksinasi sudah menyentuh 800 ribu sasaran. Artinya, masih kurang 500 ribu sasaran yang nantinya akan menyeluruh dari semua lapisan masyarakat, di antaranya pelajar, pekerja, rumah tangga, dan disabilitas yang berumur 12 tahun hingga lansia,” ungkapnya.
“Sekarang dikembangkan dengan teritori lebih kecil. Vaksinasi dikeroyok di puskesmas dan kelurahan. Dengan masuk teritori keci, Insya’ Allah akan lebih tepat sasaran,” katanya. (cr5/aro)