RADARSEMARANG.COM, Semarang – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang meluncurkan aplikasi Sidogebang atau Strategi Integrasi Database Gender dalam Pembangunan di kantor Dinas Pengendalian Penduduk (Disdalduk) dan KB Kota Semarang, di Jalan Prof Soedarto nomor 116, beberapa waktu lalu.
Aplikasi ini dikembangkan untuk mewujudkan pembangunan yang responsif gender dan anak di Kota Semarang. Ketersediaan data pilah gender dan anak menjadi hal yang sangat penting sebagai pondasi utama guna penyusunan setiap kebijakan pembangunan. Baik itu dalam skala program maupun kegiatan.
“Data dalam perspektif gender merupakan data gender yang berisi tidak hanya terpilah jenis kelamin, tetapi juga terpilah menurut kelompok umur, yang meliputi usia anak, usia remaja, usia dewasa/produktif, dan lansia,” kata Kepala DP3A Kota Semarang, Mukhamad Khadik dalam acara launching aplikasi Sidogebang.
Data yang terpilah menurut jenis kelamin dan umur adalah bahan dasar untuk melakukan analisa gender dan anak guna mendapatkan hasil statistik gender dan anak. Dari statistik ini, dapat diketahui perbedaan dan ketidaksetaraan yang terjadi antara perempuan dan laki-laki serta anak-anak pada berbagai bidang kehidupan. “Dengan begitu, intervensi kebijakan yang akan mengikutinya pun merupakan kebijakan yang solutif bagi perwujudan kesetaraan gender dan anak,” katanya.
Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi Gender, DP3A Kota Semarang, Prihatiningsih S.Pd yang juga pemrakarsa aplikasi ini, ketersediaan data gender dan anak menjadi elemen pokok bagi terselenggaranya Pelatihan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA) di berbagai bidang pembangunan agar responsif gender dan responsif terhadap pemenuhan hak anak.
Selama ini, data yang tersedia di beberapa instansi vertikal serta OPD lingkungan Pemkot Semarang masih berupa data agregat, belum terpilah gender baik jenis kelamin, wilayah, maupun umur. Akses informasi gender sangat terbatas. Sistem pengumpulan data juga masih manual. Sementara data gender merupakan elemen pokok dari pelaksanaan PUG sehingga perlu adanya suatu perubahan yang mempermudah akan ketersediaan data pilah gender.
“Berangkat dari permasalahan tersebut, DP3A membangun sebuah aplikasi Sidogebang yang nantinya menyediakan data gender yang cepat, tepat, dan terpadu, yang akan membantu dalam pengambilan keputusan pembangunan yang responsif gender. Data aplikasi Sidogebang ini dapat menjadi rumusan terbesar isu gender yang akhirnya dapat berkontribusi dalam penyelenggaran pembangunan responsif gender,” katanya. (bis/ida)