RADARSEMARANG.COM, Semarang – Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Agung Sejahtera tetap optimistis di masa pandemi Covid-19 ini. Selain mendirikan kantor pusat baru di Pamularsih, menargetkan pertumbuhan 30 persen. Seiring dengan rencana penguatan program baru di bidang UMKM dan properti.
Hal tersebut disampaikan owner BPR Agung Sejahtera (AS), Mustofa Wardoyo seusai peresmian kantor pusat yang baru di Pamularsih, Kota Semarang, Rabu (2/6/2021). Dalam kesempatan tersebut, hadir Kepala OJK Jateng-DIJ Aman Santosa, dan KPw Bank Indonesia Jateng Pribadi Santosa.
“Kami dapat mandat dari Sarana Multi Finance (SMF) untuk menyalurkan kredit perumahan rakyat (KPR). Bunganya sangat kompetitif sama dengan BTN, 8 persen. Selain itu, tetap memperkuat bidang UMKM,” katanya.
Apalagi sejauh ini kinerja keuangan BPR AS, kata Mustofa, sangat sehat. Kendati saat ini tingkat kredit macet (Non Performing Loan/NPL) 4 persen karena pandemi Covid-19, pihakna optimistis akan mencapai NPL hanya 3 persen. “Program utama kami adalah melakukan edukasi nasabah,” katanya.
Sedangkan Ketua Perhimpunan BPR Indonesia (Perbarindo) Jateng, Dadi Sumarsana mengaku optimistis dengan perkembangan BPR di Jateng selama pandemi Covid-19. Nasabah BPR yang umumnya kalangan UMKM dinilainya sangat tangguh dari berbagai goncangan. Kendati volume produksi mereka menurun, namun UMKM tetap berkembang.
“NPL BPR memang sedikit naik. Tapi ini karena BPR peduli terhadap anggota. Ada yang berhenti berusaha, omzet menurun, tapi banyak yang mendapatkan blessing (keberkahan di balik musibah, red). UMKM tetap bertumbuh menyesuaikan kondisi, sehingga ulet dan tahan kondisi,” katanya.
Bahkan, tahun 2021 merupakan batas akhir BPR wajib memenuhi modal minimum Rp 3 miliar. Namun tak ada yang menurun menjadi Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Saat ini total ada 270 BPR di Jateng. Di antaranya, 18 BPR Syariah, dan 253 BPR konvensional. “Sejauh ini, selama masa pandemi Covid-19, tak ada BPR yang kolaps,” katanya. (ida)