RADARSEMARANG.COM, Kajen – Becak merupakan alat transportasi lokal yang mulai ditinggalkan. Sejumlah tukang becak mengaku sepi penumpang. Keluhan itu disampaikan kepada anggota DPRD Kabupaten Pekalongan dalam reses yang digelar di aula Kecamatan Bojong, Jumat (7/5/2021) lalu.
Salah satu tukang becak, Sulhan, menyampaikan aspirasi terkait nasib dan ruang ekonomi bagi penarik becak. Menurutnya, saat ini becak makin tidak diminati. Padahal merupakan transportasi lokal yang ramah lingkungan. Ia berharap dewan mengupayakan skema agar becak tetap memiliki pelanggan.
“Kami berterimakasih karena dilibatkan berbicara. Semoga aspirasi kami tadi ditindaklanjuti dewan,” harapnya.
Selain masalah eksistensi becak, mereka juga mengeluhkan bantuan sosial yang belum merata, termasuk masalah jaminan kesehatan.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Pekalongan, Shinanta Previta Anggreani mengatakan, banyak aspirasi dan keluhan yang disampaikan kepada pihaknya. Mulai masalah BPJS, Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Program Keluarga Harapan (PKH). Selain itu, kata dia, para tukang becak mengeluhkan bantuan sosial dari pusat dan daerah yang kurang merata.
“Saya akan bicarakan ini dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial. Ini adalah keluhan dan aspirasi dari rakyat,” katanya usai reses di aula Kecamatan Bojong, Jumat (7/5).
Dalam kegiatan itu, Shinanta bersama anggota DPRD lain Candra Saputra sekaligus memberikan parsel kepada para tukang becak. (nra/zal)