RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Jateng berusaha mendorong UMKM Jateng bisa go internasional dalam upaya memulihkan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19. BI Jateng kembali menggelar pameran UMKM Gayeng 2021 kali ketiga secara hybrid di dua lokasi sekaligus. Yakni di Atrium Paragon Mall, Kota Semarang, mulai Rabu (28/4/2021) hingga Selasa (2/5/2021) dan di Suntec City Mall Singapura sejak Kamis (15/4/2021) lalu hingga Selasa (23/5/2021) mendatang.
Pembukaan pameran bertema ‘Gebyar Gayeng Monconegoro Artisan Jawa Tengah Go Internasional’ kali ini, dihadiri pejabat teras di Jateng, Jakarta, maupun Singapura. Di Paragon Mall hadir secara langsung Kepala KPw BI Jateng Pribadi Santoso, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Ketua Dekranasda Jateng Siti Atikoh Ganjar Pranowo, Wakil Ketua DPR RI Dapil Jateng Komisi XI Fathan Subkhi, Anggota DPR RI Dapil Jateng Musthofa dan H Alamudin Dimyati Rois, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Kepala OJK Regional 3 Jateng-DIJ Aman Santoso. Hadir via zoom, Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi, Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno. Sedangkan dari Singapura dihadiri oleh Duta Besar (Dubes) RI di Suryo Pratomo, hadir pula para dubes di Singapura, Dubes Mongolia, India, Brunei Darussalam, dan kepala KpW BI Singapura.
Dalam kesempatan tersebut Pribadi Santoso menjelaskan, perkembangan kondisi ekonomi domestik Jateng saat ini masih melemah. Kendati indikator ekonomi menunjukkan ada berbagai perbaikan. Hal ini disebabkan aktivitas masyarakat yang dibatasi karena dampak pandemi Covid-19. Masih terjadi penurunan permintaan atau demand terhadap produk UMKM. “Karena itu, rangkaian event ini diarahkan untuk meningkatkan permintaan dan mendorong permintaan produk untuk dapat memenuhi pasar ekspor,” jelasnya.
Sebelum digelar pameran, jelasnya, BI sudah melakukan rangkaian kegiatan berupa capacity building, kurasi UMKM, business matching, pameran, dan penjualan produk. Harapannya, dapat membantu tumbuh kembang UMKM di masa pandemi Covid-19. Pameran di Singapura diikuti 24 UMKM Jateng dan di Atrium Paragon Mall Semarang diikuti 28 UMKM. Kebanyakan UMKM di bidang fashion dan aksesoris, food and beverage, home decoration and furniture.
“Selama lima hari pertama pameran di Singapura, dikunjungi 300 orang pengunjung sekaligus transkasi. Bahkan sudah ada pre order antara 6-7. Rata-rata pengunjung berminat membeli produk home decoration and fashion. Handicraft yang paling banyak diburu adalah bebek kecil lucu terbuat dari bambu,” jelasnya.
Permintaan home decoration sangat tinggi, tak hanya di Singapura, tapi juga Australia. Pihaknya berharap, dengan pameran hybrid ini mendorong terjadinya pemulihan ekonomi global yang terakselerasi sehingga menyerap produk UMKM dari Jateng.
“Kami harapkan, melalui Singapura bisa membuka akses pasar dengan negara lain, terutama ASEAN. Sekaligus memberikan memberikan learning experience untuk UMKM yang baru pertama kali mengikuti pameran di luar negeri,” katanya.
Kendati begitu, pihaknya mengharapkan masyarakat tak hanya melakukan belanja secara fisik, tapi juga melalui website atau market place selama satu bulan ke depan. “Semoga ini menjadi berkah dan UMKM Jateng bisa go internasional,” katanya.
Musthofa yang juga ketua Forum UMKM Jateng mengungkapkan total anggtanya 1.475 UMKM. Sejauh ini, kualitas produk dan produktivitasnya tak ada masalah, yang perlu digenjot dan pendampingan adalah pemasaran. “Era Covid-19 ini mendorong semua orang bertransformasi ke era digital. Perkembangannya luar biasa, ini yang perlu mendapatkan support dari BI, sehingga UMKM tak lagi dipandang sebelah mata,” tandasnya. (ida)