RADARSEMARANG.COM, Semarang – Universitas PGRI Semarang (Upgris) mulai memberlakukan perkuliahan secara luring dipadukan daring atau hybrid pada 5 April mendatang. Namun langkah perkuliahan tatap muka terbatas itu, tetap diwajibkan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat, sekalipun telah mendapat izin dari Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Syarat wajib diperbolehkannya pembelajaran tatap muka terbatas adalah sarana protokol kesehatan sudah tersedia dan lengkap. Mulai tempat cuci tangan yang di berbagai tempat strategis, penyediaan hand sanitizer, pemasangan poster dan baliho tentang 5 M, terbentuknya satgas Covid-19, tempat kuliah yang berjarak, petunjuk jaga jarak di tempat umum, penyemprotan disinfektan berjangka, ruang isolasi mandiri, serta klinik.
“Selain itu, dosen serta tenaga pendidik yang berjumlah 424 orang sudah 85 persen divaksin. Perkuliahan tatap muka terbatas ini dilaksanakan secara bertahap, dimulai bagi mahasiswa semester 2 dan 8,” kata Rektor UPGRIS Dr Muhdi, kepada Radar Semarang, Rabu (31/3/2021).
Pihaknya memastikan, jumlah mahasiswa yang hadir tidak lebih dari 50 persen kapasitas gedung setiap harinya, termasuk mahasiswa per kelas tidak lebih dari 50 persen kapasitas kelas. Sedangkan durasi perkuliahan 50 menit setiap 2 SKS.
“Dosen memaksimalkan team teaching dalam pelaksanaan perkuliahan. Untuk jadwal perkuliahan luring diatur oleh fakultas maupun program studi dengan memperhatikan ketentuan yang sudah diubah sesuai dengan hasil rapat,”jelasnya.
Diakuinya, kampusnya juga sudah memesan alat GeNose. Dengan harapan bisa membantu Satgas untuk menelusuri secara dini, baik dosen, mahasiswa, serta tenaga pendidik apabila nantinya terpapar Covid-19.
“Setelah perkuliahan berjalan selama seminggu akan diadakan evaluasi, apabila berjalan baik akan dilanjutkan. Termasuk mahasiswa yang akan mengikuti perkuliahan wajib bebas Covid-19, dibuktikan dengan hasil swab PCR, antigen, atau GeNose,” ungkapnya.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, akan terus berupaya menekan agar penyebaran virus covid-19 agar bisa segera berakhir. Salah satunya mensukseskan program vaksin serta mematuhi protokol kesehatan secara ketat.
Dalam kunjungan yang dihadiri Ketua YPLP PT PGRI Semarang Dr Bunyamin dan pihak rektorat Upgris. Hendi juga menyampaikan kalau Upgris merupakan kampus yang sudah siap mengadakan perkuliahan tatap muka dengan baik. Ia juga merestui akan terselenggarakan perkuliahan tatap muka dengan jumlah terbatas. Namun, ia mengigatkan tetap harus menaati protokol kesehatan dengan baik.
“Syarat utama adalah ketersediaan sarana dan prasarana protokol kesehatan yang lengkap,” jelasnya. (jks/svc/bas)