RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan mulai memasukkan program-program prioritas dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) selama lima tahun ke depan. Mulai dari penuntasan bencana banjir rob, kemiskinan, kesehatan, pendidikan hingga peningkatan infrastruktur serta sarana dan prasarana olahraga serta kesenian. “Secara garis besar tidak terlalu jauh dari program pemerintahan sebelumnya,” jelas Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid usai Konsultasi Publik Penyusunan Rancangan Awal (Ranwal) RPJMD Tahun 2021-2026 di Ruang Amarta Rabu (24/3/2021).
Ditambahkan Aaf, panggilan akrabnya, RPJMD disesuaikan dengan visinya yaitu “Mewujudkan Kota Pekalongan yang Lebih Sejahtera, Mandiri dan Religius”. Yang mana tertuang dalam 8 misi dan 17 program unggulan. “Apapun kami harus sesuaikan dengan situasi dan kondisi sekarang yang dihadapkan pada penetapan anggaran 2021 sudah ditetapkan oleh pemerintah sebelumnya beserta jajaran DPRD,” terang Aaf.
Sebanyak 17 program unggulan dan 8 visi misi disesuaikan juga dengan program yang sudah sebelumnya. Meskipun saat ini APBD mengalami refocussing sebesar Rp 52 miliar yang diprioritaskan untuk penanganan Covid-19. Sisa anggaran tetap akan dimaksimalkan. Berbagai program unggulan antara lain, jaminan akses layanan kesehatan bagi setiap warga. Jaminan akses pendidikan bagi setiap orang dengan memberikan beasiswa bagi anak-anak didik berprestasi yang tidak mampu secara ekonomi.
Salah satu yang penting menurut Aaf, perlu dilakukan evaluasi sistem yang ada. Mulai dari pompa, peringatan dini, hingga mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarang tempat, apalagi di sungai. “Menuntaskan kemiskinan, dengan membangun ekonomi kreatif dan digitalpreneurship bagi kalangan muda juga penting,” jelasnya.
Kemudian untuk sarana olahraga, lanjut Aaf, perlu menambah titik-titik baru yang dapat digunakan bagi warga untuk berolahraga. Dengan tetap memperhatikan ketersediaan lahan yang ada. Terkait olahraga juga pernah diungkapkan Aaf saat mengikuti Rakor dengan KONI setempat. “Kami mengajak pengurus KONI agar dapat bersinergi dengan pemerintah. Mari bersama benahi sarpras olahraga untuk mendukung prestasi olahraga di Kota Pekalongan,” tutur Aaf.
Aaf juga mengajak berbagai pihak untuk mengawal anggaran sarpras olahraga. Bahkan Aaf ingin di Kota Pekalongan ini ada sport center khusus untuk olahraga. “Saya minta Dinparbudpora untuk menyusun program ini untuk diajukan ke Kemenpora,” jelas Aaf.
Sebab, Pemkot tidak bisa berharap dari APBD Kota Pekalongan saja. Juga harus berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat untuk membantu. Seperti tanggul dan pompa dengan Kementerian PUPR. Pelabuhan Onshore dengan Kementerian Kemaritiman. Pembangunan pasar Banjarsari dengan Kementerian Perdagangan. Dan kepada Kemenpora RI terkait pembangunan sport centre yang harus disiapkan lahan dan programnya untuk bisa diteruskan ke kementerian. “Penyelesaian permasalahan kami, tidak dapat diselesaikan semuanya oleh Pemkot semata,” tandasnya. (han/ton)