RADARSEMARANG.COM, Batang – Selama pandemi, Kabupaten Batang banyak dikunjungi wisatawan. Berbagai objek wisata bahkan sempat viral dan menjadi destinasi baru. Pemkab Batang sendiri mulai melakukan ujicoba pembukaan area wisata di tengah pandemi pada Juni 2020.
Kegiatan tersebut dilaksanakan secara bertahap. Sedangkan di daerah lain masih menutup akses wisatanya. Hingga saat ini, pembukaan akses wisata tersebut dirasa berhasil. Tidak ditemukan adanya klaster covid dari area wisata.
Kebijakan itu tentu diberlakukan dengan protokol kesehatan ketat. Kejenuhan masyarakat di tengah pandemi dilihat sebagai peluang. Mereka yang bosan dirumah saja, tentu bakal mencari tempat untuk refreshing.
“Itu terinspirasi dari slogan bupati, Batang heaven of Asia. Harapannya itu bisa menambah pendapatan asli daerah. Kami dari DPRD Kabupaten Batang tentunya sangat mendukung program dan kebijakan Bupati Batang terkait kunjungan wisata di tengah pandemi,” ujar Wakil Ketua DPRD Kabupaten Batang Nur Faizin.
Menurutnya, inovasi yang dilakukan Pemda bisa mengurai dan mengurangi tingkat pengangguran di masyarakat. Saat area wisata ditutup, tentu banyak keluarga yang menggantungkan hidupnya dari sektor tersebut terkena dampak. Mereka tidak bisa berjualan, atau memberikan jasa pada wisatawan.
Kebijakan memperbolehkan beroperasinya area wisata, kembali membangkitkan ekonomi masyarakat. Berdasarkan data yang dikeluarkan Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Batang, di 2020 sebelum pandemic, target pendapatan sektor wisata Rp 3 miliar. Setelah munculnya pandemi covid, target diturunkan menjadi Rp 1,5 miliar. Sedangkan realisasinya melampaui target, yaitu Rp 2 miliar.
Pada 2020, wisatawan yang berkunjung ke Batang mencapai 700 ribu orang. Sementara tahun sebelumnya 1,6 juta. “Sekarang kita lihat, aktivitas masyarakat terhadap pariwisata sangat tinggi. Banyak inovasi dari desa yang menciptakan wisata-wisata baru,” imbuhnya.
Karenanya, Faizin berharap sektor wisata terus dimaksimalkan. Demi suksesnya tahun kunjungan wisata 2022. Ada beberapa destinasi unggulan, diantaranya Kembanglangit, Pantai Sigandu, dan Tol Khayangan di Kecamatan Bawang.
Selain itu, sarana dan prasarana perlu ditingkatkan. Seperti akses jalan, penunjang keselamatan, dan penerangan. Beberapa bulan lalu, Faizin mencatat lebih dari 50 titik lampu penerangan jalan menuju Kembanglangit hingga Dieng mati. Dinas Perhubungan pun telah melakukan tindakan. Perbaikan PJU dilakukan sejak Rabu (16/3). “Kami mendorong supaya ada tindakan dari dinas terkait. Hal itu bisa meningkatkan wisatawan yang berkunjung saat malam hari. Ada beberapa destinasi wisata alam dan kafe yang menarik dikunjungi pada malam hari,” tandasnya. (yan/wan/ton)
