RADARSEMARAMG.ID, Semarang – Sejumlah mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) melakukan kuliah kerja nyata tematik (KKN-T) di Kampung Seni Budaya Jurang Blimbing, Tembalang, Kota Semarang. Mengabdi kepada masyarakat selama 45 lima hari.
Berbagai program unggulan yang dilaksanakan. Mulai pelatihan tari untuk anak-anak, pelatihan pembuatan marchandise, pembuatan podcast, pemanfaatan bahan bekas speaker sebagai pengeras suara, pemasaran produk unggulan. Kemudian pelatihan pembuatan karya seni hantaran pernikahan, pelatihan jurnalistik, fotografi produk, dan video branding. Program tersebut untuk menjaga eksistensi Kampung Seni Budaya Jurang Blimbing.
Sebagai program akhir, diadakan Pagelaran Seni Budaya Jurang Blimbing dengan tajuk “Nyambung Swara, Nyambung Rasa”. Dilaksanakan di balai RW 04 pada Jumat dan Sabtu (12-13/3). Tujuannya untuk memaksimalkan potensi. Seluruh penampil hasil kolaborasi antara para seniman Jurang Blimbing dan mahasiswa Undip. Kegiatan dihadiri Camat Tembalang Kusrin, para lurah. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga hadir secara virtual. Pun Rektor Undip Prof Yos Johan Utama.
“Kekuatan orisinil bangsa ini. Apa itu? Budaya. Di masa bangsa kita sedang mengalami pandemi saat ini. Banyak hal tergerus dengan kondisi-kondisi ini. Dengan membangkitkan budaya, seperti yang kalian lakukan, membangkitkan kuda lumping dan sebagainya, itu merupakan akar kekuatan budaya Indonesia.” Ujar rektor.
Sementara itu, Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah yang dilakukan mahasiswa dalam menghadirkan ruang kolaborasi antara kaum terpelajar dan seniman. Di masa pandemi ini, yang mesti berdiri di barisan depan sebagai pemecah kebuntuan adalah kaum intelektual. Kekayaan pemikiran dan keluasan wawasan keilmuan mesti dipertanggungjawabkan kepada masyarakat agar berguna di kehidupan.
“Apalagi di ruang ini yang melahirkan kolaborasi antara kaum intelektual dan seniman, mesti bisa jadi satu alternatif yang bisa dijalani siapa saja,” ujarnya. (sas/bis/zal)