RADARSEMARANG.COM, Magelang – Satgas Covid-19 Kota Magelang memantau 1.032 rukun tetangga (RT) se-Kota Magelang. Kini, sebanyak 982 RT berstatus zona hijau. Dan 50 di antaranya masih zona kuning. Artinya tidak ada lagi RT yang masuk dalam zona oranye, maupun merah.
“Pemerintah berupaya agar 50 RT ini statusnya zona hijau. Dengan begitu, satu wilayah Kota Magelang akan kembali zona hijau,” ujar Plh Wali Kota Magelang Joko Budiyono, Selasa (23/2/2021).
Joko menilai, sebagian besar wilayahnya menghijau karena dampak kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro. Atas hal ini, ia bergembira. Ditambah perkembangan jumlah kasus positif Covid-19 dan angka kematian menurun. Lalu angka kesembuhan naik. Begitu juga dengan kondisi ekonomi kerakyatan terasa menggeliat. “Yang lebih membanggakan, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan itu makin meningkat,” ujarnya bersemangat.
Pria yang menjabat sekda ini mengharapkan kepatuhan protokol kesehatan tidak sekedar karena takut kena operasi yustisi atau ikut-ikutan. Tapi benar-benar menjadi budaya masyarakat. “Kami tak boleh lelah, harus terus menerus membangun kesadaran masyarakat agar protokol kesehatan ini diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
Di sisi lain, menggalakkan penyemprotan disinfektan secara masal. Termasuk optimalisasi tracing, test, dan treatment (3T). “Alhamdulillah, Kota Magelang mendapatkan peringkat keempat se-Jateng, termasuk daerah yang melaksanakan tracing di atas 150 persen,” ungkapnya.
Menjaga tren positif ini, ia memperpanjang PPKM mikro sampai 8 Maret mendatang. Merujuk instruksi Mendagri 4/2021 tentang perpanjangan PPKM berbasis mikro, serta optimalisasi posko penanganan Covid-19 di tingkat desa, dan kelurahan.
Sementara itu, Kota Magelang mendapat jatah vaksin 1.000 vial. Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang dr Madjid Rohmawanto menyebut, vaksin itu akan diberikan kepada 4.500 sasaran. “Iya, jumlah itu masih kurang. Karena belum semua (target sasaran) masuk data,” ungkapnya.
Per 21 Februari lalu, sudah masuk 9.000 nama. Namun angka ini terus berubah. Pada vaksinasi masal tahap dua ini, Madjid memprioritaskan petugas pelayan publik. Seperti TNI, Polri, ASN, dan wartawan. Kemarin, sekitar 16 insan pers yang bertugas meliput di Kota Magelang kebagian jatah. Namun tidak semua calon penerima vaksin lolos skrining karena batuk dan pilek (bapil), belum tujuh hari sembuh dari sakit, tekanan darah tinggi, dan lainnya. “Kalau pemberian vaksin kepada penyintas Covid-19 baru, bisa dilakukan tiga bulan setelah dinyatakan sembuh, ini sesuai aturan dari pusat,” ujarnya. (put/ida)