26 C
Semarang
Saturday, 14 June 2025

Penjiwaan Nilai Pancasila Mulai Luntur

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Magelang – Politikus muda Partai Demokrat Bramantyo Suwondo alias Mas Bram menilai kemudahan akses informasi memiliki dampak negatif. Bila tidak disikapi bijaksana, dapat mengganggu kehidupan antarmasyarakat dalam suatu negara. Akibatnya kerukunan terpecah.

Menurut Mas Bram, perpecahan terjadi akibat rasa kebangsaan luntur. Penjiwaan nilai-nilai Pancasila dalam fase “kritis”. Juga diperparah gempuran budaya asing yang justru menjadi panutan. “Kondisi ini harus diantisipasi, dikoreksi supaya kehidupan berbangsa dan bernegara kita tidak melenceng dari dasar negara dan konstitusi kita,” tandas Mas Bram dalam sosialisasi 4 pilar MPR RI di Balkondes Kembanglimus, Borobudur yang dihadiri warga Magelang dan sekitarnya Kamis (4/2/2021).

Karena itu, Mas Bram ingin tiap warga negara Indonesia harus mengamalkan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Ia tidak bosan mengulang-ulang topik ini, tiap kali bertemu rakyat. Khususnya di Daerah Pemilihan (Dapil) Jateng 6. Hal itu sudah keenam kalinya disampaikan sejak dilantik sebagai anggota MPR Periode 2019-2024. “Agar apa yang menjadi tujuan bernegara sebagaimana dalam konstitusi dan cita-cita reformasi terwujud,” imbuhnya.

Masyarakat juga perlu mewaspadai ancaman pemikiran yang berseberangan dengan jatidiri Pancasila. Seperti ideologi komunisme, ajakan mendirikan negara dalam negara, LGBT, dan sebagainya. “Solusinya bijaklah bermedia, aktif bermasyarakat, membangun desanya masing-masing, dan berani berkata tidak pada segala perbuatan yang melanggar hukum, budaya, dan menciderai agama,” tandasnya.

Ia memandang, peran generasi muda sangat dibutuhkan untuk membangun kekuatan bangsa. Apalagi Negara hadir mendukung kemajuan bidang pendidikan. Paket-paket biasiswa mudah sekali diakses oleh masyarakat prasejahtera, maupun anak-anak berprestasi, agar tidak putus sekolah. “Program aspirasi melalui kementerian terkait sudah disalurkan kepada masyarakat di Dapil Jawa Tengah VI selama tahun 2020,” ujarnya.

Diantaranya, Program Indonesia Pintar (PIP) diberikan kepada lebih dari 24.000 siswa SD, SMP, dan SMA. KIP Kuliah (Bidikmisi) dan Bantuan Uang Kuliah (UKT) kepada lebih dari 500 mahasiswa. Di sisi lain, bantuan aspirasi dalam masa pandemi Covid-19 tahun lalu juga diberikan kepada para petani, berupa hand tractor dan mesin pompa air. Kemudian bantuan bagi pelaku ekonomi kreatif. Berupa bimtek kepariwisataan, dan bantuan sembako kepada lebih dari 4.200 pelaku pariwisata.  (put/ton)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya