28 C
Semarang
Thursday, 17 April 2025

Pemerintah dan Masyarakat Harus Bersinergi Efektifkan PPKM

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Meski dianggap belum efektif oleh Presiden RI Joko Widodo, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Magelang dinilai membuahkan hasil. Dalam focus group discussion (FGD) bertema “PPKM, Sampai Kapan?” yang diselenggarakan RADARSEMARANG.COM dan Satgas Covid-19, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang dr Majid Rohmawanto mengatakan, PPKM mampu menekan laju penyebaran Covid-19.

Selama tiga minggu terakhir, Kota Magelang mengalami penurunan kasus positif Covid-19. Angka kematian akibat virus ini juga turut menurun. Kota Magelang sudah mulai berzona oranye. Beberapa kelurahan bahkan sudah berzona kuning. Ruang isolasi di empat rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 pun tidak kolaps.

“Kami punya 4 RS untuk isolasi. Total ada 290 tempat isolasi. Angka isolasi terus menurun. Masih ada 58 hingga 63 persen. Mudah-mudahan nggak penuh,” ujar dr Majid, Selasa (2/2).

Selain menerapkan PPKM, kata dr Majid, Kota Magelang aktif melakukan tracing. Setiap ada kasus positif, Puskesmas secara aktif segera melakukan pelacakan. Sejauh ini, tes swab yang dilakukan juga sudah melampaui target.

“Target seminggu ada 122 pemeriksaan sesuai pedoman WHO dan Kemenkes. Kami sudah melebihi. Dalam seminggu bisa melakukan swab sebanyak 300 hingga 400 orang,” kata dia.

Senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Wonosobo Agus Riyadi. Menurutnya, PPKM juga sudah sangat tepat. Hanya saja, pelaksanaan dan pengawasannya masih belum efektif. Kegiatan-kegiatan sosial yang menyebabkan kerumunan masih terjadi. Meskipun sebagian sudah sadar protokol kesehatan (prokes) dengan menggunakan masker dan hand sanitizer.

“Saya amati beberapa kecamatan sudah melakukan sweeping masker. Tapi kegiatan sosial, seperti acara pernikahan, belum bisa ditekan. Saran saya, kegiatan boleh tetap jalan. Tapi prokes juga harus diterapkan. Karena jika kegiatan tidak jalan, ekonomi nggak jalan juga,” kata Agus.

“Jogo tonggo bisa diterapkan lagi. Masyarakat jangan takut Covid-19, tapi harus percaya agar senantiasa menjaga kesehatan,” katanya.

Hal tersebut diamiini Ketua Paguyuban Kuliner Tuin Van Java Kota Magelang Sugiyarto. Dia mengatakan, sejak PPKM, para pelaku kuliner sudah menaati aturan. Mulai dari pengurangan jam operasi hingga pengurangan meja-kursi sebanyak 50 persen demi menerapkan prokes jaga jarak. Para pedagang bahkan mengurangi jumlah dagangan.

Alhamdulillah, tidak menimbulkan gejolak antarpedagang. Semua juga sadar dengan adanya Covid-19 sehingga peraturan itu tetap kami laksanakan. Kebijakan ini berat, tapi tetap kami laksanakan,” tegas Sugiyarto.

Sementara itu, Ketua GP Ansor Kabupaten Temanggung Sukron Wahid menilai banyak masyarakat abai terhadap PPKM. Pasalnya, sebagian besar masyarakat tidak terjangkau informasi terkait PPKM. Sukron pun berharap agar pemerintah bisa memberlakukan PPKM dengan lebih baik. Aparatur pemerintahan harus difungsikan dengan lebih baik untuk penanganan Covid-19. Pemerintah juga tidak boleh lelah mengingatkan masyarakat untuk taat prokes.

Lebih lanjut, Bupati Magelang Zaenal Arifin mengatakan bahwa kunci keberhasilan menghadapai pandemi Covid-19 adalah dengan gotong-royong. Untuk itu, meski tidak termasuk wilayah yang dianjurkan PPKM, Kabupaten Magelang turut mendukung PPKM. Hal ini sebagai dukungan karena para tetangga mengalami PPKM.

Zaenal menegaskan, butuh kesadaran bersama agar Covid-19 bisa hilang dari muka bumi. Menghadapi pandemi bisa diselesaikan sendiri-sendiri secara parsial. Zaenal pun mengajak seluruh masyarakat untuk menerapkan prokes di lingkungan masing-masing.

“Tetap PPKM sampai kita atau semua masyarakat taat prokes. Pasti berisiko pada sektor ekonomi. Tapi pilihan ini harus dilaksanakan demi kebaikan bersama. Untuk menghadapi Covid-19, semangat kita harus semangat gotong royong,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut Direktur RADARSEMARANG.COM Baehaqi menyatakan warga harus tertib prokes dan tertib menjalankan 3M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau memakai hand sanitizer, dan menjaga jarak. Bahkan sekarang tambah 2M lagi, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

“Saya sendiri di rumah, menyediakan bermacam-macam disinfektan, selain hand sanitizer. Bahkan ada disinfektan khusus untuk mebeler, khusus perabotan rumah tangga, dan lainnya,” katanya. (cr3/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya