RADARSEMARANG.COM, Kendal – Dinas Kesehatan (Dinkes) menyiapkan dua lemari pendingin dengan kapasitas 300 liter. Lemari tersebut nantinya akan dapat menampung 2.000 vaksin sinovac.
Tempat penyimpanan Vaksin sinovac untuk menangkal Covid-19 dipusatkan di Kantor UPTD Instalasi Perbekalan Farmasi. “Masing-masing lemari kapasitasnya 150 liter untuk menampung 1.000 buah vaksin. Jadi kalau dua, kapasitas 300 liter dan bisa menampung 2.000 buah vaksin sinovac,” kata Kepala Dinkes Kendal, Ferinando Rad Bonay, kemarin (13/1/2021).
Pelaksanaan vaksinasi, Kendal mendapatkan giliran tahap kedua. Dimana nantinya dilaksanakan pada awal Februari. “Informasi dari Pemprov Jateng, tahap pertama dilakukan di Kota Semarang, Kabupaten Semarang dan Surakarta. Kendal mendapatkan giliran berikutnya,” tuturnya.
Untuk tahap pertama vaksinasi selain diberikan kepada tenaga kesehatan, juga akan diberikan kepada tokoh publik dan tokoh agama. “Kami juga sudah sampaikan pada rapat terkait kesiapan Forkopimda pada pemberian vaksin tahap pertama apabila ditunjuk oleh Provinsi,” jelasnya.
Tujuan melibatkan tokoh publik dan tokoh agama dalam vaksinasi ini adalah untuk memberikan rasa kepercayaan kepada masyarakat. Bahwa vaksin aman karena telah melalui proses riset dan uji coba terlebih dahulu.
Selain itu, keterlibatan forkopimda, tokoh publik dan tokoh agama merupakan perintah melalui surat edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI. Yakni sebagai simbolis perwakilan masyarakat pertama kali divaksin. “Tujuannya memberikan rasa percaya di masyarakat,” jelasnya.
Sementara penggunaan Vaksin sesuai dengan petunjuk yang diberikan, calon penerima vaksin akan dilakukan screening terlebih dahulu oleh tenaga medis. Jika dinyatakan sehat, maka bisa divaksin. Sedangkan untuk wanita hamil tidak mendapatkan vaksin lantaran kondisi yang dinilai tidak memungkinkan.
Ferinando menjelaskan vaksin Covid-19 yang paling awal akan diberikan kepada 10 tokoh publik terpilih. Terdiri dari anggota Forkopimda, Kepala Dinkes Kendal, Ketua Organisasi Profesi Kesehatan. Selanjutnya vaksin akan diberikan kepada para tenaga kesehatan. “Tahap pertama ada sebanyak 3.800 orang,” paparnya. (bud/bas)