25.1 C
Semarang
Saturday, 21 June 2025

Begini Cara Kerja GeNose, Alat Uji Resmi Covid-19

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Alat pendeteksi Covid – 19 buatan Universitas Gajah Mada (UGM), yakni GeNose C19 menyita perhatian Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Kemarin (5/1/2021), orang nomor satu di Pemprov Jateng ini langsung bertolak ke kampus UGM untuk melihat langsung alat pendeteksi Covid – 19 tersebut. Tak hanya melihat, Ganjar juga langsung menjajal produk alat pendeteksi Covid-19 dengan tingkat akurasi sampai 97 persen itu.

Gubernur berambut putih itu tiba di pabrik GeNose yang terletak di UGM Science Technopark sekitar pukul 12.30. Ia langsung menjajal alat tersebut. Caranya, Ganjar menghembuskan nafas dan dimasukkan ke kantong plastik khusus yang disiapkan. Setelah itu, kantong plastik berisi nafas Ganjar itu kemudian dimasukkan ke alat GeNose yang terkoneksi dengan laptop. Dalam hitungan waktu tiga menit saja, hasilnya sudah keluar dan Ganjar dinyatakan negatif.

Wah, cepat sekali, hanya hitungan menit sudah keluar hasilnya. Keren ini,” kata Ganjar kagum.

Tak pakai lama, Ganjar langsung memesan 100 unit GeNose untuk dibawa ke Jawa Tengah. Namun sayang, karena produksinya masih sedikit, baru 35 alat GeNose yang bisa didapatkan Ganjar.

“Ternyata ini baru 10 hari berproduksi karena izin edar baru keluar. Saya ke UGM untuk melihat seperti apa kondisinya, sekaligus saya ngetes sendiri tadi bagaimana cara kerjanya,” kata Ganjar.

Dari hasil tes yang dilakukan, lanjut Ganjar, GeNose dianggap sangat efektif untuk meningkatkan upaya tracing Covid-19. Cara kerjanya sangat simpel dan waktu yang dibutuhkan sangat cepat, yakni maksimal tiga menit.

“Ini waktu yang sangat cepat, dibanding dengan tes lain. Misalnya, PCR,” katanya. Sehingga, lanjutnya, labiratorium tidak akan memakan banyak waktu lagi untuk melakukan pengetesan Covid – 19. “Masyarakat juga tidak sakit lagi karena harus diswab, cukup nyebul saja sudah keluar hasilnya,” jelasnya.

Ganjar juga mengusulkan agar Indonesia menerapkan GeNose C19 sebagai alat uji resmi Covid-19.

Ia membayangkan, jika semua Puskesmas di Indonesia memiliki alat ini, maka proses tracing akan semakin cepat dan para surveilans yang bekerja di lapangan akan sangat terbantu dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Apalagi, harga dari GeNose sangat murah, yakni Rp 62 juta. Dengan harga segitu dan satu alat bisa digunakan untuk mengetes 100.000 orang, maka kalkulasinya jauh lebih murah dibanding alat tes Covid-19 lainnya.

“Kalaupun masyarakat harus bayar sendiri untuk tes ini, kisaran kantongnya Rp 15.000, dan biaya tambahan lainnya total hanya Rp 25.000, maka sangat terjangkau,” katanya.

Sementara itu, Ketua Tim GeNose C19 Kuwat Triyana menerangkan, cara kerja GeNose yakni mendeteksi senyawa organik bernama Volatile Organic Compound (VOC) hasil proses metabolik virus Covid-19 di dalam tubuh melalui hembusan nafas. “Kalau yang memiliki Covid-19, reaksi metabolik yang dihasilkan akan berbeda dengan patogen lain. Jadi, kalau yang mengandung Covid-19, langsung bisa terdeteksi,” kata Kuwat.

Pengujian GeNose sudah dilakukan berkali-kali dengan ribuan orang yang berbeda. Setelah pengujian itu, otak mesin tersebut telah dikunci untuk mendeteksi senyawa yang berbahaya, khususnya Covid-19. Setelah mengantongi izin edar dari pemerintah, lanjut Kuwat, pihaknya langsung mengebut memproduksi GeNose C19. Saat ini, baru 100 unit yang rampung diproduksi. (ewb/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya