31 C
Semarang
Monday, 21 April 2025

Djarum Foundation Donasikan 125 Alat Terapi Oksigen

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kudus – Bakti Sosial Djarum Foundation mendonasikan 125 alat kesehatan High Flow Nasal Cannula (HFNC) ke sejumlah rumah sakit guna membantu pasien Covid-19 yang saat ini tengah menjalani perawatan. Alat terapi oksigen beraliran tinggi ini temuan anak bangsa yang berkiprah di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Program Manager Bakti Sosial Djarum Foundation Purwono Nugroho menuturkan, alat tersebut berfungsi membantu pasien Covid-19 yang mengalami masalah pernapasan tingkat menengah. Dengan cara mengalirkan oksigen beraliran tinggi ke dalam paru-paru.

“Donasi alat ini dalam tiga tahap. Tahap I dan II telah terdistribusikan sebanyak 40 unit HFNC ke sejumlah rumah sakit di wilayah Jawa Tengah. Untuk tahap ketiga akan menyalurkan 85 unit HFNC, yang nantinya disebarkan ke berbagai rumah sakit rujukan Covid-19. Diproyeksikan, total 125 unit HFNC sudah rampung terdistribusikan pada akhir tahun 2020,” jelasnya Senin (29/12/2020).

Bantuan alat kesehatan HFNC dari Djarum Foundation, bentuk dukungan bagi para pasien Covid-19 yang sedang dirawat, dan apresiasi bagi para tenaga medis yang menjadi garda terdepan menangani wabah ini. Purwono menjelaskan, sejak awal pandemi Maret lalu, Djarum Foundation melalui program penanganan Covid-19 sudah menyalurkan berbagai donasi. Mulai alat pelindung diri (APD), hazmat, sepatu boot, sarung tangan, masker dan alat kesehatan lainnya untuk pihak rumah sakit, serta juga suplemen bagi para tenaga medis yang menangani pasien Covid-19.

“Pemilihan bantuan alat kesehatan HFNC ini karena pasien Covid-19 yang dirawat membutuhkan alat bantu pernapasan. Di saat jumlah pasien Covid-19 makin meningkat, kami mendapat informasi dari praktisi kesehatan bahwa ada alat bernama HFNC yang dikembangkan oleh LIPI dan diproduksi perusahaan dalam negeri. Setelah kami mencari informasi mengenai keandalan alat ini, ternyata HFNC berfungsi baik dengan tingkat kesuksesan tinggi membantu pasien yang mengalami masalah pernapasan. Inilah yang membuat kami yakin, untuk memesan dan mendistribusikannya ke berbagai rumah sakit dengan harapan dapat membantu kesembuhan para pasien,” ungkap Purwono.

HFNC diproduksi PT Gerlink Utama Mandiri di Bandung, Jawa Barat. Setelah sebelumnya, prototype alat ini dibuat oleh LIPI dan lolos uji Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Kementerian Kesehatan. Direktur PT Gerlink, Ghozalfan F Bazarah menuturkan, HFNC memiliki cara kerja lebih sederhana dibanding ventilator pernapasan pada umumnya. Di samping itu harga HFNC juga lebih terjangkau, setiap unitnya berkisar sekitar Rp 60 juta.

“Bila dibandingkan dengan ventilator yang begitu kompleks dengan berbagai macam mode, HFNC jauh lebih sederhana. Tenaga medis hanya perlu mengatur aliran udara (oksigen) dan suhu. Dengan begitu alat ini sangat user friendly dan dapat digunakan oleh semua lini tenaga kesehatan baik relawan, perawat dan tentunya dokter,” ungkap Ghozalfan.

Dokter Achmad Syaifudin yang saat ini bertugas menangani pasien Covid-19 di Rumah Sakit Islam (RSI) Sunan Kudus, mengapresiasi bantuan HFNC. Diakui alat ini sangat efektif membantu pasien Covid-19. Sehingga, mencegah masuk ke tahap lebih berat. Dimana penggunaan HFNC sudah lulus tes uji setelah success rate atau tolok ukur kesuksesan menunjukkan, HFNC lebih efektif daripada ventilator bagi pasien yang baru memasuki tahap awal terinfeksi Covid-19.

“Success rate terlihat ketika kondisi pasien berangsur membaik dan tidak sampai jatuh ke tahap berat atau sampai harus dipasang ventilator. Success rate juga didukung dari proses terapi yang tepat pada awal kasus. Peran HFNC ini adalah membuat kondisi awal yang langsung terdeteksi dan mencegah pasien memasuki fase berat atau sangat berat,” jelasnya. (fiq/bis/bas)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya