RADARSEMARANG.COM, Semarang – Komisi E DPRD Jawa Tengah terus mewaspadai potensi klaster baru pada akhir tahun 2020.
Ketua Komisi E DPRD Jateng, Abdul Hamid mengatakan, potensi kerumunan sangat besar terjadi pada libur akhir tahun. Dan hal ini yang memicu munculnya kluster baru. Untuk menghindari hal tersebut pihaknya meminta masyarakat tidak berspekulasi. Dimana mereka tetap ngotot mendatangi keramaian.
“Jangan berspekulasi apapun. Karena dampaknya bisa sangat besar bagi kesehatan masyarakat khsusnya di Jateng,” ujarnya.
Selain itu legislator PKB tersebut mengingatkan jika masyarakat tidak waspada, besar kemungkinan Jateng dapat kembali ke fase awal. Dimana akan terjadi lockdown dan isolasi massal. Akibat banyaknya kluster baru. Dan hal ini sangat dihindari. Sebab dapat berdampak buruk pada semua sektor. Khususnya ekonomi.
“Dan untuk pulih dari kondisi ini butuh psikologi yang sangat berat baik dari pemerintah maupun masyarakat,”lanjutnya.
Dan tak lupa pihaknya terus mengingatkan agar masyarakat mulai membudayakan gerakan 3 M. Menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Sebagai langkah antisipatif sembari menunggu vaksin dapat diberikan pemerintah.”Karena kesehatan masyarakat tetap yang utama,” pungkasnya.
Sementara itu Pemerintah Provinsi Jateng telah jauh-jauh hari meminta masyarakat tidak merayakan libur tahun baru di kerumunan. Guna menghindari persebaran covid lebih tinggi di Jateng.”Kalau bisa dirayakan dirumah saja dengan keluarga,” ujar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Selain itu sebagai langkah antisipasi, Ganjar bersiap memberlakukan kembali operasi yustisi dan tes antigen di setiap tempat peristurahatan. Guna mengantisipasi meluasnya persebaran covid-19 akibat kegiatan liburan luat kota masyarakat. (akm/bas)