RADARSEMARANG.COM, Semarang – Menghadapi pilkada yang tinggal menghitung hari, Pemerintah Kota Semarang bersama KPU kian giat mematangkan persiapan. Hal itu guna memastikan penyelenggaraan Pilwalkot berjalan dengan aman dan terbebas dari penularan Covid-19.
Salah satunya menggelar koordinasi desk pilkada, dengan mengundang stakeholder, mulai dari perwakilan perusahaan, rumah sakit hingga lurah dan camat. Rakor berlangsung di ruang Lokakrida lantai 8 gedung Balai Kota Semarang Rabu (2/12/2020).
Komisioner KPU Kota Semarang Ahmad Zaini menuturkan, KPU telah melakukan persiapan matang. Baik dari segi protokol kesehatan maupun persiapan peralatan di TPS.
“Untuk protokol kesehatan, beberapa peralatan seperti face shield, masker dan hand sanitizer segera kami kirim ke kecamatan. Sedangkan untuk persiapan TPS, saat ini masih dalam pengepakan di gudang. Maksimal H-1 sudah sampai di TPS. Nanti juga dalam pembuatan TPS akan menerapkan protokol Covid-19 secara ketat,” tutur Zaini.
Sebagai gambaran proses pemungutan suara, Zaini menjelaskan, masyarakat yang datang ke TPS terlebih dahulu akan dilakukan cek suhu tubuh menggunakan thermo gun, cuci tangan, kemudian diberlakukan jaga jarak, mewajibkan calon pemilih untuk memakai masker, kemudian diberikan sarung tangan sekali pakai yang harus dipakai selama berada di TPS.
“Selama beraktivitas di dalam TPS harus menggunakan sarung tangan tersebut. Sehingga tangan yang bersih tidak bersinggungan dengan apa pun yang ada di dalam TPS. Termasuk saat membuka kertas suara, mencoblos dan memasukkan surat suara dan aktivitas lain. Baru setelah selesai semua sarung tangan dibuang dan pemilih cuci tangan kembali,” terang Zaini.
Zaini menambahkan, metode pencelupan jari ke tinta usai melakukan pencoblosan dalam pemilu kali ini tidak lagi dilakukan. Sebagai gantinya tinta akan diteteskan ke jari. “Setelah tinta kering, pemilih dipersilahkan untuk mencuci tangan lagi baru kemudian meninggalkan lokasi TPS. Sehingga masuk ke TPS bersih, keluar dari TPS InsyaAllah juga bersih,” imbuhnya.
KPU juga menyediakan bilik khusus di semua TPS bagi pemilih yang memiliki suhu di atas 37,3 derajat celcius. “Yang bersangkutan tidak diijinkan masuk ke dalam TPS, tetapi diarahkan untuk menggunakan bilik khusus di samping TPS untuk menggunakan hak pilihnya,” tandas Zaini.
Tidak hanya memperhatikan protokol kesehatan di TPS, Zaini menambahkan, KPU juga menyediakan layanan jemput bola, dengan mendatangi ke rumah pemilih. Layanan tersebut berlaku bagi warga yang sedang menjalani karantina Covid-19, Manula dan disabilitas.
“Ada beberapa kriteria yang boleh dilayani di rumah, jadi tidak harus datang ke TPS. Syaratnya, pada hari pencoblosan, pihak keluarga melapor ke KPPS, kemudian pada jam-jam akhir akan didatangi ke rumah,” ujarnya.
Layanan tersebut berlaku bagi warga yang sedang menjalani karantina mandiri di rumah. Nanti akan didatangi KPPS yang sudah dilengkapi dengan baju hazmat atau APD, dan didampingi tim kesehatan. “Kriteria lainnya yaitu warga lansia dan disabilitas yang tidak memungkinkan datang ke TPS,” imbuhnya.
Tidak hanya layanan jemput bola, untuk mengantisipasi kerumunan yang berpotensi terjadi di TPS pada hari pemungutan, KPU juga sudah membatasi jumlah pemilih di setiap TPS. Kalau pada Pilkada yang lalu setiap TPS digunakan oleh 800 pemilih, maka untuk mengurangi kerumunan kali ini KPU membatasi maksimal tiap TPS digunakan 500 pemilih. Dan diatur pembagian jam bagi pemilih. Misalnya DPT nomor sekian datang jam 7 sampai jam 8, misalnya. “Kita atur sehingga tidak terjadi penumpukan orang,” terang Zaini.
Kemudian layanan khusus lainnya di masa pandemi Covid, yaitu layanan jemput bola ke Rumah Sakit yang disebut pindah memilih. Layanan ini digunakan bagi pemilih yang tidak bisa mencoblos di TPS tempat pemilih tersebut terdaftar dan bermaksud mencoblos di TPS lain, karena tugas misalnya perawat medis, atau karena dirawat di Rumah Sakit.
Caranya dengan mengurus A5 ke kantor KPU Kota Semarang yang berada di Gedung Pandanaran Lantai 5 Jalan Pemuda 175 Semarang .Zaini menambahkan, KPU sudah berkoordinasi dengan pihak RS di Kota Semarang untuk memfasilitasi layanan Pindah Memilih bagi perawat, pasien dan penunggu pasien.
“Kami tadi juga sudah berkoordinasi dengan seluruh Rumah Sakit di Kota Semarang untuk mendata pasien yang sedang dirawat dan penunggu pasien, untuk kita fasilitasi Surat Pindah Memilih. Sehingga di Hari-H petugas KPPS yang akan datang ke RS, dan dapat mencoblos dengan menunjukkan surat A5 tersebut,” urainya.
Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, KPU berharap masyarakat tdak takut untuk datang ke TPS. Dengan masyarakat menggunakan hak pilihnya berarti ikut mensukseskan Pilkada Kota Semarang. “Harapan KPU untuk masyarakat walaupun di masa Pandemi Covid-19 ini masyarakat jangan khawatir untuk datang ke TPS. Karena kami sudah mempersiapkan seketat mungkin protokol kesehatan. Silahkan datang besok tanggal 9 Desember 2020 jam 7 sampai 13.00. Manfaatkan dengan baik. Satu suara juga menentukan pesta demokrasi di Kota Semarang,” pungkas Zaini.
Sementara itu, Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Semarang Tavip Supriyanto menerangkan, simulasi pemilu beserta penghitungan suara di era pandemi juga telah dilakukan Pemerintah Kota Semarang bersama dengan KPU. “Melalui simulasi ini, Kami ingin memastikan jika semua stakeholder dan panitia penyelenggara pemilu taat terhadap protokol kesehatan dan menghindari adanya kerumunan yang berisiko memunculkan klaster baru penyebaran Covid-19,” imbuhnya.
Tavip juga menceritakan sejumlah program yang telah dikerjakan pihaknya demi memutus rantai penyebaran Covid-19 di Kota Semarang. Mulai dari tracing ketat terhadap kasus positif dan suspek serta operasi yustisi gabungan yang dilakukan oleh Satpol PP bersama TNI dan POLRI, Lurah, Camat dan elemen Puskesmas/DKK dalam mensosialisasikan protokol kesehatan seperti pemakaian masker, cuci tangan secara rutin dan menjaga jarak.
“Warga pun kami ajak untuk turut berperan dalam menggerakkan kampanye protokol kesehatan dan meningkatkan kesadaran untuk memutus penyebaran virus. Termasuk melalui Program Kampung Siaga Candi Hebat, yang nantinya diharapkan menjadi semangat Kota Semarang dalam melawan pandemik Covid-19,” pungkas Tavip. (bbs/zal)