RADARSEMARANG.COM, Kendal – UMKM menjadi sektor yang paling terdampak pada masa pandemi Covid-19 ini. Karena itulah, Pemkab Kendal kini mendorong kebangkitan UMKM Kendal di masa new normal ini.
Hal tersebut disampaikan Sekda Kendal, Moh Toha, saat Rapat Koordinasi Bidang Ekonomi Keuangan dan Industri Daerah (Rakorbid Ekuinda). Rapat digelar di pendopo tersebut membahas ‘Sinergitas Penguatan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19 dan Situasi Politik Tahun 2020’.
Toha menyampaikan agar Rakorbid ini dapat dimanfaatkan untuk membahas terkait UMKM dan kesiapan dalam pelaksanaan Pilkada 2020. Terutama dalam hal pelaksanaan Protokol Kesehatan (Prokes).
“Kami sampaikan pembahasan tentang UMKM, ketersediaan kebutuhan bahan pokok. Mengingat bulan ini mendekati libur Natal dan Tahun Baru. Intinya kami minta agar UMKM diperhatikan untuk penguatan ekonomi rakyat,” kata Toha, Rabu (2/12/2020).
Bantuan untuk UMKM berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kendal ini telah mencapai Rp 800 miliar. UMKM di Kendal ada sebanyak lebih 33.000 pelaku usaha. Makanya ia meminta OPD terkait untuk melakukan monitoring sekaligus evaluasi.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Mohamad Eko mengatakan, tujuan dari Rakorbid ini adalah antisipasi kebutuhan bahan pokok pada Natal dan tahun baru. Termasuk Pilkada dalam hal pelaksanaan prokes. “UMKM memang harus lebih diperhatikan. Tapi keseluruhan, kami mengantisipasi kebutuhan pokok lantaran menjelang Natal dan tahun baru,” katanya.
Dinas Perdagangan (Disdag), lanjut Eko, telah menjabarkan terkait ketersediaan kebutuhan pokok. Jika nantinya ditemukan kenaikan harga bahan pokok yang terlampau tinggi, maka pemerintah dapat melakukan intervensi pasar. “Tujuannya untuk menjaga kestabilan harga,” kata Eko
Sedangkan untuk Pilkada 2020 yang berlangsung 9 Desember, menjadi perhatian. Terutama antisipasi agar tidak menimbulkan klaster baru. Mengingat saat ini posisi Kendal berada di peringkat ke-2 tertinggi di Jateng dengan jumlah warga terjangkit Covid-19. (bud/ida)