RADARSEMARANG.COM, Kendal – Tim Satgas Covid-19 dan Dinas Kesehatan (Dinkes) tak henti-hentinya mengingatkan warga Kendal untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes) demi memutus rantai penyebaran Covid-19. Utamanya dalam disiplin bermasker. Sebab, kesadaran warga masih minim.
Kepala Dinkes Kendal Ferinando Rad Bonay mengatakan, angka penderita Covid-19 di Kendal terus meningkat. Tercatat saat ini ada 2.667 kasus. Dari jumlah tersebut 2.012 pasien dinyatakan sembuh, dirawat 574 pasien dan meninggal 108 orang.
“Kendal ini kasusnya terus naik, bahkan sekarang posisinya peringkat dua di Jateng setelah Kota Semarang (8.818 kasus). Padahal bulan lalu, Kendal ini posisinya masih di peringkat lima dari 35 kabupaten/kota di Jateng,” kata Ferinando kemarin (1/12/2020).
Diakuinya jika tingkat penularan Covid-19 di Kendal ini sangat cepat. Hasil riset yang dilakukan Balai Latihan Tenaga Kesehatan (BLTK) bersama Universitas Gajah Mada (UGM) menyatakan, virus korona yang ada di Jateng ini sudah bermutasi sebanyak tujuh kali. “Jadi tingkat penularannya lebih cepat ketimbang Covid-19 yang berasal dari Wuhan, Tiongkok,” tegasnya.
Meski begitu, tingkat kesembuhannya juga tinggi. Kesembuhannya mencapai 73,83 persen. Sedangkan kematian hanya sekitar 4,1 persen. “Rata-rata yang meninggal lantaran memiliki penyakit bawaan terutama pernapasan,” katanya.
Ferinando mengatakan, virus korona ini akan selalu ada sampai kapan pun. Seperti halnya virus flu. Makanya, kita tidak bisa menghindarinya kecuali dengan membiasakan hidup sehat sesuai protokol kesehatan. Seperti mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menjauhi kerumunan.

“Mulai saat ini, kita harus berpikir bahwa masker adalah perlengkapan pakaian sehari-hari. Jadi tidak memakai masker, sama saja tidak mengenakan pakaian. Hal ini penting, karena penularan tertinggi Covid-19 itu adalah dari udara yang keluar dari penderita,” tuturnya.
Masker ini menjadi penting karena dengan mutasinya Covid-19, banyak diantara mereka yang sudah terpapar bahkan dinyatakan positif dari hasil swab PCR tidak mengalami gejala. “Artinya mereka sehat, tidak menunjukkan gejala apapun seperti orang sakit,” katanya.
Mereka yang tertular dan tidak memiliki gejala ini rata-rata tidak sadar jika dirinya sudah tertular. Padahal mereka sangat berpotensi untuk menularkannya. “Makanya masker itu penting untuk melindungi diri kita, keluarga dan orang-orang sekitar kita,” tandasnya.
Selama masa pandemi Covid-19 ini harus ada kepedulian bersama. Jangan sampai ada stigma negatif kepada mereka yang positif. Tapi sebaliknya, memberikan semangat dan membantu memenuhi kebutuhan. “Memberikan makanan, membantu keluarganya yang tidak tertular, sehingga mereka memiliki semangat,” imbuhnya.
Pemerintah Kabupaten Kendal pun kerap melakukan patrol dan membagikan masker kepada masyarakat. Tidak hanya tim satgas Covid-19, Bupati Mirna Annisa juga tak segan turun ke lapangan untuk menyosialisasikan disiplin menjalankan protokol kesehatan serta membagikan masker secara gratis.
Sejak awal pandemi Covid-19, sebanyak 400 ribu masker telah dibagikan kepada warga. Baik itu ia bagi langsung ke masyarakat, maupun yang dibagikan melalui kecamatan dan desa-desa.
Mirna mengatakan, saat ini pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan Kedutaan Singapura untuk penanganan Covid-19. Terutama dalam hal pencegahan dan protokol kesehatan. Mirna mengaku akan mendapatkan bantuan masker dan cairan hand sanitizer.
“Masker lebih kurang ada 600 ribu, dan cairan hand sanitizer 180 ribu liter. Saat ini masih proses pengiriman, semoga bulan ini bisa kami terima dan bisa kami bagikan kepada warga Kendal,” tandasnya.
Selain bantuan Kedutaan Singapura, ia juga mendapat bantuan masker dan pakaian alat pelindung diri (APD) dari Kementerian Kesehatan. Bantuan tersebut diperuntukkan kepada tenaga medis dan tenaga kesehatan yang ada di Kendal.
Pemkab juga telah melakukan berbagai upaya dengan mengeluarkan sejumlah kebijakan. Mulai dari pengalihan anggaran untuk penanganan Covid, pembuatan rumah sakit darurat Covid-19, gencar sosialisasi protokol kesehatan bahkan hingga pemberian sanksi kepada para pelanggar protokol kesehatan.
Mirna juga mulai aktifkan gerakan Jogo Tonggo, terutama untuk mereka yang terkena Covid-19. Sehingga dari pihak desa maupun tetangga tidak mengucilkan atau memberikan stigma negatif. “Tapi saling membantu, memberikan makanan dan minuman, buah-buahan dan sebagainya,” tuturnya.
Mirna berpesan kepada masyarakat Kendal untuk bersama-sama mematuhi protokol kesehatan. Protokol kesehatan bukan untuk menghalangi kegiatan, tapi untuk menjaga keselamatan dan kesehatan. “Memakai masker itu penting, karena udara dari mulut dan hidung adalah penyebab utama penularan Covid-19,” tandasnya. (adv/bud/zal)