RADARSEMARANG.COM, Semarang – Sektor pariwisata Kota Semarang sedang moncer-moncernya pada 2019 lalu. Buktinya ada 7,2 juta wisatawan yang datang ke ibu kota Jateng ini. Sayangnya pandemi Covid-19 membuat sektor wisata terdampak dan target kunjungan wisata pun diturunkan. Tapi Pemkot Semarang tetap optimistis mampu menggaet tiga juga wisatawan sepanjang 2020.
Destinasi wisata ataupun tempat hiburan sengaja ditutup agar tidak menjadi tempat penyebaran Covid-19. Saat ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang mulai menekan gas perlahan agar sektor wisata kembali menggeliat dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Tahun ini target kunjungan kami turunkan menjadi tiga juta wisatawan, memang sudah menggeliat tapi tentu tidak akan sama seperti tahun lalu,” kata Kepala Disbudpar Kota Semarang Indriyasari kemarin.
Ketika disinggung proyeksi jumlah wisatawan pada 2021, perempuan yang akrab disapa Iin ini belum bisa memberikan proyeksi target wisatawan yang dicanangkan. Meskipun sektor wisata mulai menggeliat dibarengi dengan pelonggaran yang diberikan sejumlah daerah. “Juga ada libur panjang beberapa waktu lalu, okupansi hotel mulai berangsur naik. Kegiatan di hotel pun sudah diselenggarakan dari plat merah bahkan swasta,” tuturnya.
Agar tidak terpuruk, penanganan sektor wisata telah dilakukan oleh Pemkot Semarang dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Misalnya untuk jangka pendek melakukan pendataan kepada pelaku pariwisata dan memberikan bantuan. “Untuk jangka menengah kita gelar beberapa kegiatan, misal pertunjukan virtual untuk seniman agar mereka bisa bangkit,” paparnya.
Sementara untuk jangka panjang, pelaku wisata sengaja dipersiapkan untuk melakoni adaptasi kebiasaan baru, misalnya dengan menciptakan wisata sehat dan aman. Di pengujung tahun ini juga, Disbudpar menggenjot bimbingan teknis (bimtek) agar bisa diaplikasikan oleh pelaku wisata. “Tujuannya agar pelaku wisata ini bisa paham apa yang harus melakukan lakukan agar sektor wisata ini tetap bisa berjalan,” tegasnya.
Disbudpar juga telah merencanakan agenda wisata pada 2021 mendatang. Beberapa agenda tak akan jauh berbeda dengan sebelum-sebelumnya namun dengan konsep yang berbeda. “Konsepnya tentu berubah, pelaksanaannya pun masih melihat kondisi,” jelasnya. (den/ton)