RADARSEMARANG.COM, Batang – Empat akses non-tol siap tunjang Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Konsorsium pembangunan mengintegrasikan jalur khusus itu dengan jalan Pantura. Pembangunannya dilakukan dengan memanfaatkan akses yang telah ada.
Keberadaan akses non-tol bakal melengkapi sarana penunjang di sana. Saat ini telah tersedia akses tol dan kereta api. KIT sudah terkoneksi dengan jalur tol Batang-Semarang, pintu tol telah tersedia dari arah Jakarta.
“Itu bagian dari perencanaan ke depan, kita pasti butuh akses non-tol dan sarana transportasi lainnya. Demi menambah efisiensi transportasi, pembangunan empat jalur non-tol untuk mempermudah akses keluar masuk orang dan barang,” ujar Bupati Batang Wihaji Senin (12/10/2020).
Kemudahan akses transportasi yang mudah menjadi keunggulan tersendiri. Selain itu, lahan seluas 4.300 yang dimiliki satu institusi membuatnya sangat strategis. Lahan dimiliki PTPN9. Sehingga tidak perlu pembebasan. Lahan biasa dimanfaatkan untuk tanaman tebu, karet, dan sengon. Laut yang berada di sebelah utara tidak pernah tercatat mengalami rob.
Progres KIT Batang sudah sesuai dengan rencana yang disiapkan. Pada Oktober hingga Desember dilakukan pengerjaan insfrastruktur dasar. Seperti pembangunan exit tol, marketing galery, dan pembangunan dasar simpang susun. “Kami targetkan pengerjaan tahap awal ini sudah selesai pada akhir tahun ini, sehingga pada Januari 2021 investor sudah bisa masuk di KIT Batang,” tambahnya
Partner Konsorsium KIT Batang Fauzi mengatakan, kawasan indusri di Indonesia saat ini tidak bisa bersaing dengen negara lain. KIT Batang muncul sebagai solusi persaingan antar negara di bidang industri. “Proyek ini merupakan sarana agar Indonesia menjadi surganya investasi. Hal tersebut langsung dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo,” tuturnya. (yan/pim/ton/bas)
