RADARSEMARANG.COM, Semarang – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang segera membuka kembali desa wisata, untuk membangkitkan kembali perekonomian masyarakat sekitar di masa pandemi.
“Kita punya delapan desa wisata, Kandri salah satu yang bagus. Yang lain belum kita buka,” kata Kepala Disbudpar Kota Semarang Indriyasari.
Iin begitu ia disapa menjelaskan, pada November dan Desember ini, Disbudpar akan melakukan pengembangan untuk mengetahui kekurangan dan kendala desa wisata saat ini. “Harapannya tentu bisa bangkit, karena peran dan pemberdayaan masyarakat sangat penting,” ujarnya.
Disbudpar akan berkoordinasi dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang ada di desa wisata. “Kita nanti juga menggandeng Pokdarwis, apa saja yang bisa dikembangkan,” tambahnya.
Dirinya tidak memungkiri, pandemi saat ini membuat sektor wisata sangat terpukul. Bahkan target kunjungan wisatawan, pendapatan dari sektor wisata pun direvisi sesuai dengan keadaan saat ini.
“Namun kita punya strategi, yakni jangka pendek dengan mendata siapa saja yang terdampak, menengah dengan memberikan bantuan dan stimulus, serta jangka panjangnya membangkitkan kreativitas musisi, seniman, ataupun pelaku usaha untuk berinovasi. Misalnya berkarya melalui daring,” terangnya.
Menurut Iin, kedatangan wisatawan ke Semarang tetap dipengaruhi dari kota lain. Misalnya adanya PSBB akan berimbas kepada kunjungan wisata.
“Kebijakan PSBB dari daerah lain, secara tidak langsung membuat sektor wisata kita juga terkena dampak,” pungkasnya. (den/zal/bas)
